Bagaimana Kedudukan Anak Laki-laki dalam Adat Tunggu Tubang

Bagaimana Kedudukan Anak Laki-laki dalam Adat Tunggu Tubang

Ilustrasi-Foto:musionline/istimewa--

Di tingkatan kedua ada Payung Meraje, kemudian tingkatan ketiga Jenang Meraje. Sementara Meraje pada tingkatan akhir berfungsi mengawasi langsung.

Jika ada kesalahan diperbuat tunggu tubang, maka Lebu Meraje memerintahkan Payung Meraje dan Payung Meraje memberitahukan kepada Jenang Meraje dan terus ke Meraje.

BACA JUGA:Herman Deru Yakin Kontes Bonsai dan Lomba Burung Berkicau Bersampak Positid Terhadap Geliat Ekonomi Masyarakat

Disinilah peran Meraje untuk menegur tunggu tubang secara langsung agar memperbaiki kesalah yang telah dilakukan.

Lebu, Payung dan Jenang Meraje tidak berhak menegur tunggu tubang secara langsung, melainkan harus berjenjang.

Meraje ini mempunyai hak sebagai pemimpin keluarga dalam adat semende.

Hak Meraje adalah memimpin musyawarah, menetapkan tunggu tubang, besuare, dan dipatuhi perintahnya.

5, Selalu Musyawarah

Jeme semende adalah masyarakat yang mengutamakan musyawarah dalam setiap mengambil keputusan-keputusan penting.

BACA JUGA:Tak Tanggung-Tanggung Pemerintah Siapkan 1 Juta Formasi CPNS, Dibuka September 2023, Segera Siapkan Diri!

Baik berkenaan keluarga, kepentingan umum, maupun berhubungan dengan masalah pemerintahan.

Ketika musyawarah menyangkut apit jurai dan berkenaan dengan adat, maka yang memimpin adalah meraje.

Pendapat dan pemikirannya lebih dahulu didengarkan, baru ditanggapi dan dibahas oleh para anggota keluarga lainnya.

BACA JUGA:Kampung Keluarga Berkualitas, Kampung untuk Generasi Indonesia Emas

Akhirnya, setelah mendengar dan mempelajari semua pembicaraan yang berkembang dalam musyawarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: