Apa Kabar Raja Balak Mangkunegara? Hampir 5 Tahun Gelar ini Disandang Jokowi

MARTAPURA,OKUTIMURPOS.DISWAS.ID-Indonesia terdiri atas banyak suku dan bangsa, beragam pula bahasa dan adat istiadatnya.

Untuk menjaga kelestarian zurriat/keturunan banyak cara dilakukan termasuk pemberian gelar ketika sesorang sudah memasuki jenjang pernikahan atau membina rumah tangga.

Di Sumatera Selatan, ada suku terbesar yakni suku Komering, yang pada saat anak keturunannya berumah tangga wajib diberikan gelar.

BACA JUGA:Jelihim, Legenda Sumsel yang Menasional Ternyata Aslinya dari Sini

Kedua mempelai mendapatkan gelar oleh pemangku adat atau ketua adat yang memang memiliki kewenangan itu.

Adat pemberian gelar suku Komering ini disebut dengan Adok atau Jajuluk. Biasanya sebelum gelar disematkan dalam upacara adat di acara pernikahan, pemangku adat beserta pihak keluarga mengadakan rapat untuk menentukan gelar yang tepat bagi si pengantin.

BACA JUGA:Sumsel Dipercaya sebagai Tuan Rumah Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Munas HISFARSI PP IAI 2023

Gelar ini tentu menyesuaikan dengan latar belakang orang yang akan menerima gelar. Gelar adat Komering ini misalnya Raden Pandita, Bathin, Mustikaratu, Mangkunegara dan lain sebagainya.

Pemberian gelar ini tidak semata untuk keturunan suku Komering saja.

BACA JUGA:Ingin Beli Motor Listrik, Ini Rekomendasinya

Orang luar atau tokoh/pejabat yang dianggap berjasa terhadap suku Komering bisa juga mendapatkan gelar dari suku Komering ini.

Seperti Presiden Joko Widodo pada 25 November 2018 ketika berkunjung ke Palembang menerima gelar Raja Balak Mangkunegara.

Pemberian gelar ini disampaikan dalam suatu upacara adat Komering oleh Ketua Adat Majelis Tinggi Komering Haji Romli Mustikaratu.

BACA JUGA:Dua Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Program Serasi Dinas Pertanian OKU Ditahan

Sumber: rewrite