Bagaimana Kedudukan Anak Laki-laki dalam Adat Tunggu Tubang

Bagaimana Kedudukan Anak Laki-laki dalam Adat Tunggu Tubang

Ilustrasi-Foto:musionline/istimewa--

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM - Ternyata banyak juga istilah atau penyebutan anak laki-laki dalam adat Semende dan adat Pulau Beringin.

BACA JUGA:Begini Cara Menentukan “Penyandang“ Tunggu Tubang

Meski posisi Tunggu Tubang berada di tangan anak perempuan, bukan berarti anak laki-laki tidak ada fungsinya.

Adat suku semende, termasuk Pulau Beringin anak perempuan tertua secara otomatis bertindak sebagai tunggu tubang.

Dan berhak menjaga, mengelola, memelihara harta pusaka serta mengambil dan memanfaatkan hasilnya.

Lalu sejauh mana peran anak laki-laki dalam adat tunggu tubang?

BACA JUGA:Konon, Budaya Pisau di Pinggang Bagi Orang Sumatera Menunjukan Identitas Sosial

Pada tatanan kekerabatan jeme (masyarakat) Semende, ada pengawasan dan bimbingan para Meraje (anak laki-laki) dari garis lurus ke atas ibu (anak tunggu tubang).

Mereka punya kedudukan beserta sebutan bagi anak laki-laki.

BACA JUGA:Jangan Kaget, Ternyata Manfaat Minum Kopi dapat Terhindar dari Beberapa Penyakit, Ini Ulasannya

Siapa saja yang diberi jabatan secara otomatis sebagai Meraje dalam adat tunggu tubang, yakni:

1, Lebu Jurai atau Lebu Meraje.

Istilah tersebut untuk kakak atau adik laki-laki dari buyut tunggu tubang, dengan kedudukan dan kekuasaan yang lebih tinggi dalam segala hal.

2, Payung Meraje atau Payung Jurai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: