Pembukaan Muktamar IMM XX Sukses, Begini Amanat Presiden Republik Indonesia

Pembukaan Muktamar IMM XX Sukses, Begini Amanat Presiden Republik Indonesia

Pembukaan Muktamar IMM ke-20 sukses dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada Jumat 1 Maret 2024 di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan--

PALEMBANG, OKUTIMURPOS.COM- Muktamar ke-20  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dihelat di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan 1 hingga 3 Maret 2024 kali ini mengangkat tema "Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat".

Pembukaan Muktamar IMM ke-20 sukses dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada Jumat 1 Maret 2024 di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan

Dalam sambutannya, Abdul menggarisbawahi bahwa periode kepemimpinan sebelumnya, 2021-2023, telah dibangun dengan visi besar "Dari Narasi menuju Aksi" (DNMA). Visi ini bukan sekadar narasi, tetapi merupakan komitmen untuk mengubah ide menjadi tindakan nyata.

Menurutnya, pemimpin IMM harus tidak hanya memiliki gagasan yang brilian, tetapi juga keterampilan untuk mengimplementasikannya dalam tindakan, baik secara individu maupun kolektif.

DNMA dipahami sebagai kesatuan ide dan tindakan yang harus tercermin dalam seluruh struktur organisasi IMM, yang terdiri dari 1010 Komisariat di tingkat fakultas dan universitas, 337 Cabang di tingkat kota dan kabupaten, serta 7 Cabang Istimewa Luar Negeri dan 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat Provinsi. Selain itu, terdapat juga lembaga otonom, semi otonom, ad-hoc, dan unit pelaksana teknis (UPT) lainnya.

BACA JUGA:Waw, Rumah Sakit dan Masjid IKN Segera Dibangun Segini Nilai Proyeknya

Dalam hal pengelolaan, IMM terus mengembangkan pedoman yang jelas untuk ketertiban organisasi secara menyeluruh, sambil terus memperbaharui pengelolaan data berbasis digital untuk menjawab tantangan zaman yang cepat berubah.

 Abdul menegaskan bahwa dengan administrasi yang terpusat dan terstruktur, IMM dapat memastikan akselerasi dan keamanan organisasi yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Abdul Musawir Yahya menjelaskan bahwa dalam aspek manajerial, DPP IMM sedang mengarahkan penataan yang inklusif dan progresif.

“Inklusifitas di sini berarti membuka pintu bagi semua kepentingan organisasi, baik dari tingkat bawah hingga tingkat teratas, serta memperhatikan pengaruh baik dari dalam maupun luar organisasi. Ini bertujuan agar IMM dapat terus tumbuh secara dinamis dan stabil,” ungkap Abdul.

Abdul menekankan bahwa konsep "Berkemajuan" dalam tata kelola organisasi ini mencerminkan semangat modernitas, menolak pemikiran kolot, serta menolak warisan mental kolonial yang tertinggal. 

Dengan demikian, IMM akan menjadi kekuatan yang progresif dan relevan dalam menghadapi tantangan masa depan.

BACA JUGA:Satgas Siaga Mudik Nataru Jalan Tol Trans Sumatera Dikukuhkan, Ini Tugas Beratnya

Dalam penutup sambutannya, Abdul mengajak seluruh anggota IMM untuk bersatu dalam semangat perubahan yang inklusif dan progresif, sehingga IMM dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan perubahan yang positif bagi masyarakat dan bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: