Belajar dari Perang di Gaza Palestina

Belajar dari Perang di Gaza Palestina

Serangan Israel ke Gaza Palestina menimbulkan banyak korban.--

Yokhved Lifshietz merupakan seorang perempuan Yahudi yang ditawan oleh prajurit Hamas.

Pada penuturannya terhadap wartawan, ia mengatakan “Kami makan makanan yang sama dengan mereka, aku diberikan dokter, dan mereka membersihkan kamar mandi setiap hari...”

Apa yang disampaikan oleh Yokhved ini justru mendapat sambutan buruk dari media Israel dimana mereka mengklaim bahwa suami Yokhved adalah seorang aktivis yahudi yang pro Palestina, mereka juga menjuluki Yokhved dengan sindrom stockholm.

Amar Risalah menegaskan pada slide ketiga postingannya, bahwa apa yang disampaikan oleh Yokhved ini menjadi bukti.

Hal ini merupakan kemenangan tak terduga karena orang seringkali membayangkan pasukan islam akan memperlakukan tawanan seperti di film – film barat. 

BACA JUGA:Innalillahi, Israel Bom RS Indonesia di Gaza Palestina 12 Orang Meninggal Dunia

Di slide selanjutnya, Amar Risalah menuturkan bahwa “Begitulah syari’at islam mengajari kita bagaimana memperlakukan tawanan. Dalam kitab fiqih, bab tawanan ini ada dalam bahasan tersendiri”. 

Bahkan Amar Risalah mengakui bahwa ia tak menyangka akan melihat kejadian ini pada zaman ini. 

Penulis buku taman kehidupan ini juga menyinggung sejarah islam di masa Rasulullah yang menawan Tsumamah bin Utsal. 

Rasulullah memperlakukan dengan baik Tsumamah dengan memberi makanan yang layak bahkan lebih baik dari kaum muslimin, menanyai kabarnya, melakukan tawar menawar dengan cara yang halus dan senantiasa menampakkan wajah yang menyenangkan dihadapan Tsumamah.

Singkat cerita, ketika Tsumamah dilepaskan, ia justru bersyahadat dan mengatakan “Agamamu, menjadi agamaku tercinta”

Pada slide ketujuh dalam postingan tersebut, Amar Risalah menulis “kalau kita benar – benar menerapkan syari’at islam maka tidak ditemui kisah pembantaian. Yang ada hanyalah akhlaq baik. 

Larangan menghancurkan rumah ibadah, merusak pohon, membunuh bahkan menyakiti anak kecil dan perempuan, hingga anjuran untuk berbuat santun pada tokoh atau imam disebuah rumah ibadah”

Menurut Amar Risalah, dunia pada hari ini tidak siap dengan akhlaq perang yang semacam ini.

Maka dari itu, mereka yang menjadi negara adidaya dan mendukung kemerdekaan Israel justru mendiamkan aturan perang yang telah dilanggar terang – terangan oleh Israel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: