Innalillahi, Israel Bom RS Indonesia di Gaza Palestina 12 Orang Meninggal Dunia

Innalillahi, Israel Bom RS Indonesia di Gaza Palestina 12 Orang Meninggal Dunia

Rumah Sakit Indonesia -Almustasfa Al Indonesia yang dibom oleh Israel dan menagakibatkan 12 Tewas- foto Aljazera Instagram--

Innalillahi, Israel Bom RS Indonesia di Gaza Palestina, 12 Orang Meninggal Dunia

OKUTIMURPOS.COM- Gaza,  Sebuah insiden tragis menambah panjang daftar kekerasan di Gaza Palestina. Kali ini pasukan Israel menyerang dan membombardir Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. 

Letak rumah sakit ini persisnya berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.

Serangan yang terjadi pada Senin pagi ini menewaskan 12 orang, termasuk dokter dan pasien, serta menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas rumah sakit.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qudra, serangan ini melukai beberapa tenaga medis dan pasien, sementara sekitar 700 orang masih terjebak di dalam rumah sakit. 

Ruang operasi utama di rumah sakit rusak berat dan tidak lagi berfungsi, namun staf medis bertekad untuk tetap berada di sana guna merawat korban luka.

BACA JUGA:Innalillahi, Melonjak Peningkatan Korban Serangan Israel di Gaza, 11.320 Tewas, Termasuk Anak-anak dan Wanita

Sarbini Abdul Murad dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengecam serangan ini sebagai tindakan tidak manusiawi dan mendesak Israel untuk menarik pasukannya dari sekitar rumah sakit. 

Sejak konflik meletus pada Oktober 2023, Israel telah menargetkan berbagai fasilitas sipil di Gaza, termasuk sekolah dan tempat ibadah. 

Rumah Sakit Al-Shifa, yang juga hancur dalam serangan sebelumnya, merupakan salah satu contoh dari serangkaian penargetan ini.


Puluhan pasien dan petugas medis yang menjadi koban serangan Israel di RS Al Shifa (Shefa) dikubur di halaman rumah sakit tersebut. --

 

Pasukan Israel, diperkuat dengan kendaraan militer lapis baja dan penembak jitu, telah mengepung RS Indonesia, membuat situasi semakin genting. 

Mereka mencegah ambulans mendekat untuk evakuasi, membatasi akses ke bantuan medis bagi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: