Bangun Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia, Tiga Perusahaan Eropa akan Berinvestasi

Bangun Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia, Tiga Perusahaan Eropa akan Berinvestasi

Bangun Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia, Tiga Perusahaan Eropa akan Berinvestasi -Setpres---

Bangun Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia, Tiga Perusahaan Eropa akan Berinvestasi

JAKARTA, OKUTIMURPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan tiga pemimpin perusahaan besar eropa membahas kerja sama dan investasi dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia.

BACA JUGA:Pos Pengamanan Martapura Tertata Rapi dan Bersih, Polres OKU Timur Disanjung Pemudik

Tiga perusahaan besar yang dimaksud antara lain perusahaan tersebut adalah BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui PowerCo.

Dalam pertemuan tersebut pemimpin perusahaan BASF, menyampaikan secara langsung bahwa pihaknya akan melakukan investasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara.

BACA JUGA:4.453 TKS Pemkab OKU Timur Terima THR Lebaran

“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar USD2,6 miliar,” jelas Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan resminya, Minggu 16 April 2023.

BACA JUGA:Ratusan Kades dan Perangkat Desa se OKU Demo Minta Cairkan Siltap Sekda: Saya Jaminannya, Siltap Cair Selasa

Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan ESG (Environment, Social and Government) lingkungan dan menggunakan energi hijau.

“Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir 2023 ini,” lanjut Bahlil.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Pantau Arus Mudik 2023, Imbau Cek Kondisi Kendaraan

Kemudian, Bahlil menjelaskan perusahaan Volkswagen melalui PowerCo juga turut akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerjasama bersama sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional. Bahlil menilai hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia.

BACA JUGA:Jengkel Debu Tak Kunjung Hilang, Rupanya Ini Penyebab Debu yang Muncul di Rumah

“Itu sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: