Syok dan Sering Melamun, Mahasiswa UNSRI yang Ditahan Polres Ogan Ilir Terkait Kasus Aborsi
Kasus abori mahasiswi Unsri saat ini telah ditangani oleh Polres Ogan Ilir--
DPN mengakui bahwa mereka menggunakan 16 butir obat Cytotec yang dibeli secara online untuk menggugurkan kandungan RN, diminum dengan Sprite.
Sebagian obat tersebut katanya dimasukkan ke alat kelamin RN, yang kemudian mengakibatkan sakit perut dan pendarahan.
BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Terancam 8 Tahun Penjara atas Kasus Aborsi Berujung Maut, Apa Perannya?
Setelah janin keluar, DPN membuangnya ke dalam kloset di kamar mandi indekosnya dan menyiramnya dengan air.
Akibatnya, kondisi RN memburuk, napasnya terengah-engah, dan dia kehilangan kesadaran.
RN dibawa ke RS Ar Royan dalam keadaan pucat kekuningan karena kehabisan darah.
Selama proses olah TKP, Imron juga mencatat bahwa ada dua kasur di dalam kamar indekos DPN yang basah dengan darah RN.
DPN awalnya ingin bertanggung jawab, namun kata-kata ceweknya adalah lebih baik mati daripada melahirkan anak itu.
Namun, karena ceweknya telah meninggal, tidak dapat dipastikan kebenaran pernyataan tersebut.
Saat diinterogasi sembari melakukan olah TKP, DPN tampak takut, cemas, dan trauma. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: