Herman Deru Terima Tantangan Mentan, Wih Soal Apa itu?

Herman Deru Terima Tantangan Mentan, Wih Soal Apa itu?

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mencoba transportasi pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) Sawit hasil panen bersama Gubernur Sumsel H Herman Deru-ist-humas pemprov Sumsel

Berdasarkan Data Kementan RI dan PSR Online diketahui realisasi PSR hingga 10 Juli 2023 di Provinsi Sumsel dengan Rekomtek sebesar 59.329, 40 hektare, Tumbang/Chipping 42.081, 17 hektare dan tanam 41.267,23 hektare.

BACA JUGA:Harga Sawit Lagi Bersahabat Nih, TBS Mencapai Rp2. 000 per kg, Petani Pun Senang

Bahkan pada Februari 2023 Provinsi Sumatera Selatan memboyong penghargaan rekomendasi teknis (Rekomtek) Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pertama secara nasional.

Dan terluas di tingkat provinsi periode Februari 2023 ini dimana waktu itu daerah ini luasan rekomtek PSR mencapai 58.315 hektare.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kebun Kelapa Sawit Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Senin (17/6) siang.

Mentan Syahrul Yasin Limpo selain panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), kehadirannya di Kabupaten OKI juga dalam rangka memastikan akselerasi peremajaan sawit bersinergi oleh Gubernur maupun Bupati seperti yang diamanahkan Presiden betul-betul berjalan.

"Karena sawit adalah masa depan bangsa yang dapat mensejahterakan masyarakat lebih baik kedepan. Sebab sawit adalah komoditi yang jadi lirikan dunia," jelasnya.

Untuk itu Mentan juga mengapresiasi upaya Gubernur Herman Deru yang telah berupaya kuat mengakselerasi peremajaan sawit bersama perusahaan-perusahaan yang ada.

BACA JUGA:Sumsel Masuk 5 Besar Nasional Penghasil Beras, Lahan Pertanian Bakal Diperluas

Iapun berharap dengan panen perdana ini dapat semakin meningkatkan PSR di OKI terutama pada sawit-sawit yang telah berusia 15-25 tahun agar segera direplanting.

"Bagaimanapun petani harus diuntungkan. Tidak boleh kita suruh tebang saja tapi harus diberikan solusi. Ini menjadi PR Saya bersama Gubernur dan Bupati misalnya membantu tanaman komoditi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan agar petani sawit bisa tetap memiliki pendapatan selama melakukan replanting," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Mentan juga mengatakan mengapresiasi akselerasi PSR di OKI, karena menurutnya sawit lebih berharga dibandingkan pertambangan emas.

Apalagi saat peremajaan sawit sudah menggunakan teknologi. Untuk itu Iapun meminta Pemkab OKI meningkatkan target peremajaan sawit dari 8.000 ha menjadi 10.000 ha.

Iapun mendorong Pemkab dan Pemprov berinovasi agar sawit tidak hanya diolah menjadi biodesel, atau minyak namun juga obat-obatan untuk mendukung penurunan angka stunting. (*/hum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rilis