Kematian Bayi di Sumsel Turun 89 Persen
Ilutrasi-repro-Internet
PALEMBANG,OKUTIMURPOS.COM-Angka kematian bayi di Sumsel terus menurun. Dalam 50 tahun terakhir turun hingga 89 persen.
Hal ini karena karena tersedianya infrastruktur kesehatan yang ditunjang tenaga medis dan non medis yang memadai.
Sehingga menjadikan banyaknya bayi dan ibu terselamatkan pada saat proses kelahiran.
Kepala BPS Sumsel, Zulkipli melalui Statistisi Madya BPS Sumsel, Eko Tris Darmanto mengatakan, terkait Long Form SP2020, Senin (30/1), kebijakan transmigrasi yang dibuat pemerintah pada puluhan tahun silam memberikan dampak pada penyebaran penduduk.
Termasuk kebijakan program Keluarga Berencana (KB) dinilai efektif dalam untuk menekan angka kelahiran. Untuk Sumsel lanjut Eko dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022) angka kematian bayi di Sumsel turun hampir 89 persen.
"Angka kematian bayi ( IMR) menurun signifikan dari 25 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus. Penduduk 2010 menjadi 16,78 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020," tegasnya.
Ditambahkannya, adanya perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap. Serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI menjadi faktor bayi mampu bertahan hidup.
Berdasarkan Long Form SP2020 mencatat TFR Sumatera Selatan sebesar 2,23. Artinya rata-rata sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya walaupun masih ada juga yang melahirkan 3 anak.
"Angka Kematian Ibu (AKI) hasil Long Form SP2020 di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 175. Artinya terdapat 175 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup," tutup Eko.
Untuk diketahui dalam 50 tahun terakhir, kependudukan di Provinsi Sumsel mengalami perubahan dari segi jumlah, persebaran, dan struktur penduduk. Hal ini dipengaruhi oleh peristiwa kependudukan yang terjadi yaitu kelahiran (fertilitas) kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (mobilitas penduduk).*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rilis humas