Bagaimana Kedudukan Anak Laki-laki dalam Adat Tunggu Tubang

Rabu 28-06-2023,05:47 WIB
Reporter : Pur
Editor : Pur

Kekuasaan anak laki-laki dalam segala hal tetap akan dihormati dan ditaati oleh tunggu tubang.

Status tunggu tubang adalah anak belai dalam adat suku semende.

BACA JUGA:Masyarakat Rasakan Pelayanan di Tiga Bidang

Anak belai maksudnya turunan dari kakak atau adik perempuan dari ibu, harus dibela oleh para Meraje.

Para Meraje ini, bukan hanya mengawasi tunggu tubang, namun dalam masalah-masalah lain berperan penting bagi apit jurai (keluarga).

Contohnya, ketika upacara pernikahan, Meraje akan memberikan arahan, mengatur jalannya acara, bahkan yang bertindak menyembelih kerbau/sapi adalah Meraje.

BACA JUGA:Enos Apresiasi Khitanan Massal Leanpuri Center

Meraje adalah semua kakak atau adik laki-laki dari ibu, nenek, puyang berapapun banyak jumlahnya dan dimanapun mereka berada.

Tapi dalam melaksanakan tugas-tugas berkenaan dengan hak dan kewajiban selaku meraje, yang tertua lebih didahulukan baru kemudian yang lebih muda.

Pengecualiannya, apabila yang tertua telah menyerahkan kepada yang lebih muda untuk mengambil kebijaksanaan dan melaksanakannya.

Kepemimpinan dan pengawasan dari Meraje mempunyai tingkatan.

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Kepala Dusun, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara, Ternyata Ini Motifnya

Tingkatan pertama adalah Lebu Meraje, sebagai pengawas tertinggi terhadap tunggu tubang dan semua apit jurai.

Di tingkatan kedua ada Payung Meraje, kemudian tingkatan ketiga Jenang Meraje. Sementara Meraje pada tingkatan akhir berfungsi mengawasi langsung.

Jika ada kesalahan diperbuat tunggu tubang, maka Lebu Meraje memerintahkan Payung Meraje dan Payung Meraje memberitahukan kepada Jenang Meraje dan terus ke Meraje.

BACA JUGA:Herman Deru Yakin Kontes Bonsai dan Lomba Burung Berkicau Bersampak Positid Terhadap Geliat Ekonomi Masyarakat

Kategori :