Seiring waktu, melalui perkawinan dan interaksi sosial antara kelompok-kelompok etnis, muncullah identitas etnis Komering yang khas.
BACA JUGA:Tak Pernah Bosan, Wisata Danau Ranau Makin Mempesona
Suku Komering memiliki budaya yang kaya, termasuk dalam hal seni, musik, tarian, dan adat istiadat.
Bahasa Komering juga menjadi ciri khas suku ini, meskipun saat ini bahasa Komering sedang mengalami penurunan penggunaan seiring dengan pengaruh bahasa Indonesia yang semakin dominan.
Dalam sejarahnya, suku Komering juga terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan, terutama pada masa penjajahan Belanda.
BACA JUGA:Ini Dia Tips Hemat saat Liburan, Tak Bikin Kantong Jebol
Mereka bersama dengan suku-suku Lampung lainnya mempertahankan wilayahnya dari upaya kolonialisasi dan menjaga keberlanjutan budaya dan identitas mereka.
Meskipun seiring dengan perubahan zaman, suku Komering telah mengalami pergeseran budaya dan perubahan sosial yang signifikan, namun mereka tetap mempertahankan warisan budaya dan identitas mereka sebagai bagian penting dari keberagaman etnis di Indonesia
BACA JUGA:Fotografer Profesional Puji Kemampuan Kamera Samsung Galaxy A54 5G
Suku Komering adalah salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera Selatan, Indonesia.
Asal usul suku Komering berkaitan erat dengan sejarah dan perkembangan masyarakat di daerah Komering.
Secara historis, wilayah Komering merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang berdiri sekitar abad ke-7 hingga ke-14 Masehi.
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara pada masa itu.
Wilayah Komering menjadi salah satu wilayah kekuasaan Sriwijaya, dan pengaruh budaya serta adat istiadat Sriwijaya dapat ditemukan dalam masyarakat suku Komering hingga saat ini.
BACA JUGA:Kota Pagaralam Miliki Tempat Wisata Baru, Agroforestry 94
Pada masa kolonial, wilayah Komering menjadi bagian dari Hindia Belanda. Pengaruh kolonial Belanda juga turut membentuk perkembangan suku Komering, termasuk dalam aspek pemerintahan, agama, dan perdagangan.