Usai Kirim Bantuan dengan 2 Hercules ke Gaza Palestina Kini Gunakan Airbus 330, Netanyahu Didemo Mundur

Usai Kirim Bantuan dengan 2 Hercules ke Gaza Palestina Kini Gunakan Airbus 330, Netanyahu Didemo Mundur

Indonesia melalui Polri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, mengirimkan 26,5 ton bantuan untuk masyarakat yang terdampak di Gaza, Palestina--

BACA JUGA:Diinstruksikan Qunut Nazilah untuk Rakyat Palestina, Nabi Pernah Lakukan Selama 1 Bulan, Berikut Tata caranya

Ratusan pengunjuk rasa Israel terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan di Jalan Azza, Yerusalem, menyerukan pengunduran diri Netanyahu setelah serangan mendadak di Gaza pada 7 Oktober yang lalu.

Para demonstran, yang menggambarkan Netanyahu dengan julukan "Bibi", melabelinya sebagai "pembunuh" dan mendesak penahanannya secepatnya.

 Dalam protes yang penuh gairah tersebut, mereka mengibarkan bendera Israel dan berhasil menembus barikade yang dipasang oleh polisi di sekitar kediaman perdana menteri.

Keriuhan ini terjadi di tengah hasil survei yang menyatakan bahwa lebih dari tiga perempat populasi Israel percaya bahwa Netanyahu harus meletakkan jabatannya. 

Survei tersebut mencerminkan frustrasi dan kemarahan yang meningkat dari masyarakat terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.

Netanyahu belum mengakui kesalahan atas serangan mendadak tersebut yang berujung pada aksi pembalasan dari Hamas, menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan menyandera sekurang-kurangnya 240 orang. 

Situasi ini telah memicu amarah publik, terutama dari keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza, yang mendesak pemerintah untuk bertindak guna mengembalikan anggota keluarga mereka.

Jajak pendapat oleh Channel 13 Television di Israel menunjukkan bahwa 76 persen warga negara menginginkan Netanyahu mundur, dengan 64 persen mendukung pelaksanaan pemilihan umum secepatnya pasca konflik. 

Dalam hal siapa yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut, 44 persen menunjuk Netanyahu, sementara 33 persen menyebut kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5 persen menyalahkan Menteri Pertahanan.

Pasca konflik Israel-Palestina yang intensif ini, serangan udara dan darat oleh Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 9.000 orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

 Keadaan ini meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Israel baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencari resolusi yang mendamaikan.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: