Usai Kirim Bantuan dengan 2 Hercules ke Gaza Palestina Kini Gunakan Airbus 330, Netanyahu Didemo Mundur

Usai Kirim Bantuan dengan 2 Hercules ke Gaza Palestina Kini Gunakan Airbus 330, Netanyahu Didemo Mundur

Indonesia melalui Polri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, mengirimkan 26,5 ton bantuan untuk masyarakat yang terdampak di Gaza, Palestina--

BACA JUGA:Ibu Negara Iriana Jokowi dan OASE KIM Panjatkan Doa untuk Palestina

Tensi Semakin Tinggi di Gaza

Tensi di Gaza meningkat setelah serangan terbaru oleh pasukan Zionis Israel, yang hanya berselang dua hari setelah serangan mereka terhadap sekolah yang dioperasikan oleh PBB. 

Universitas Al-Azhar, yang juga berfungsi sebagai lokasi penampungan pengungsi, menjadi sasaran pengeboman oleh Israel pada Sabtu lalu, mengakibatkan setidaknya 15 orang meninggal dunia.

Universitas Al-Azhar, yang diwartakan oleh Times of Gaza sebagai kampus terakhir atau yang tersisa di wilayah tersebut, dibom pada Sabtu pagi. 

Kehancuran universitas ini, yang juga merupakan penciptaan PBB, telah mendapat konfirmasi dari The Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di Amerika Serikat. 

Menurut laporan CAIR, sayap kanan Israel bertanggung jawab atas penghancuran kampus tersebut.

Dalam serangkaian serangan yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, Times of Gaza melaporkan angka kematian yang menggemparkan, dengan total 9.770 warga Palestina yang terbunuh.

Termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan. 

BACA JUGA:6 Tuntutan Rakyat Indonesia Bela Palestina, Ditayangkan TV Aljazeera dengan Beragam Komentar

Target serangan Israel mencakup rumah sakit, permukiman penduduk, rumah susun, tempat pengungsian, sekolah, dan universitas. 

Sekolah PBB dan Universitas Al-Azhar di Gaza, yang keduanya digunakan sebagai tempat pengungsian, adalah beberapa dari lokasi yang diserang.

Situasi kemanusiaan bagi warga yang selamat menjadi sangat genting, dengan banyak dari mereka kehilangan akses ke air bersih, listrik, dan bahkan tempat tinggal.

Di Khan Younis, Palestina, kondisi semakin parah, di mana warga setempat terpaksa menggunakan gerobak yang ditarik oleh keledai sebagai sarana transportasi sehari-hari karena krisis bahan bakar.

Ketegangan meluas di Yerusalem menyusul demonstrasi besar-besaran di luar kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu . 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: