Mau Lengkeng Berbuah Sepanjang Tahun, Ini Rahasianya

Mau Lengkeng Berbuah Sepanjang Tahun, Ini Rahasianya

Buah Lengkeng yang dibungkus dengan kain waring yang dijahit-ist-liputan

Dan tidak lupa pohonnya diberi label tanggal, bulan dan tahun saat pembuahan. Gunanya sebagai penanda agar mudah memprediksi waktu panen.

Tidak cukup itu saja ketika muncul bunga lalu berbuah ada penjarangan atau pengurangan untuk mendapatkan kualitas buah yang bagus.

BACA JUGA:19 Poin Perubahan UU Desa, Kades-BPD yang Sedang Menjabat Ikut 'Menang'

Kualitas buah dimaksud, ukurannya besar besar dan perkembangannya maksimal. Paling tidak ada dua kali penjarangan. Pertama ketika buah lengkeng umur dua bulan dan kedua saat umur buah memasuki 4 bulan.

Penjarangan terakhir buah yang dibuang sepertiga dari total buah yang ada di tangkai. Jika total berat buah 1,5 Kg, maka maksimal 0,5 Kg buah yang harus dibuang.

"Banyak yang bilang sayang kalau dibuang begitu saja. Tetapi kalau mau buahnya bagus dan besar, ya harus begitu," kata ibunya Diki.

Manfaat penjarangan, itu tadi buahnya besar-besar dan tumbuhnya maksimal. Karena nutrisinya tercukupi. Kemudian, setelah penjarangan buah proses selanjutnya pembungkusan dengan waring.

Setiap tangkai buah dibalut dengan waring yang dijahit sehingga mengurangi serangan hama Kelelawar (kelambit) atau Tupai.

Itulah hama utama buah Lengkeng. Bukan hanya buahnya yang dibungkus waring termasuk pohon secara keseluruhan dipasang waring, jadi pengamanannya dua lapis waring.

"Kalau lagi parahnya serangan hama kelelawar banyak, malam hari kita jaga juga. Kita jaga dibawah pohon pake lampu senter," tambah Diki.

Penanganan pasca panen, pohon Lengkeng yang sudah berbuah ada masa istirahat. Soal masa tunggu panen dari keluar bunga tujuh hingga delapan bulan.

BACA JUGA:Pencegahan, 80 Persen Lebih Efektif Turunkan Prevalensi Stunting

Sehingga pohon Lengkeng membutuhkan pemulihan dan asupan nutrisi. Saat istirahat atau pemberahan ini daunnya digunduli semua hingga tinggal ranting dan dahannya saja.

Manfaatnya agar pohonnya menjadi perdu (kecil) tidak terlalu besar dan tinggi.

"Karena bapak lihat sendiri antara pohon yang satu dengan yang lainnya daunnya sudah ketemu. Kalau tidak kita gunduli daunnya, dia akan bertambah besar," ungkap Diki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: liputan