Harus Tahu! Ternyata Komering Memiliki Akasara Ka Ga Nga, Peninggalan Leluhur, Penasaran? Ini Penjelasannya

Harus Tahu! Ternyata Komering Memiliki Akasara Ka Ga Nga, Peninggalan Leluhur, Penasaran? Ini Penjelasannya

OKU Timur yang merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan dengan penduduk asli Komering memiliki aksara Ka Ga Nga atau aksara Surat Ulu merupakan identitas dari leluhurnya. Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Diskominfo OKU Timur--

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM - Kehadiran sebuah wilayah di tanah air yang didiami masyarakat tidak lepas dari sejarah sebelumnya.

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Sejarah Alat Musik Kulintang Komering

Bahkan, daerah tertentu menyimpan sejarah yang luar biasa hingga dikenang sepanjang masa.

Bagaimana dengan Kabupaten OKU Timur? Berikut ulasan beberapa hal yang harus diketahui masyarakat tentang sejarah Bumi Sebiduk Sehaluan yang didirikan sejak 2004 silam ini.

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Sejarah Alat Musik Kulintang Komering

Dilansir oleh OKUTIMURPOS.COM dari Kanal YouTube Diskominfo OKU Timur berjudul: OKU Timur dalam Berkas Sejarah-Ka Ga Nga Identitas OKU Timur yang Hilang.

Perhatian masyarakat untuk kelestarian Surat Ulu atau Ka Ga Nga dinilai masih rendah, kondisi ini tentunya bukan karena alasan, mengingat kelestarian surat tersebut nyaris punah.

BACA JUGA:Ada Jejak Kerajaan Sriwijaya di Tanah Komering, Bagaimana Ceritanya, Cek di Sini!

Untuk diketahui, istlah Ka Ga Nga ini diciptakan oleh Mervyn A Jaspan pada tahun 1926-1975, Mervyn merupakan antropolog di University of Hull Inggris yang tertuang dalam buku Folk Literature of South Sumatra.

Ahmad Rapani Igama Peneliti Peneliti Aksara Ulu dalam Kanal YouTube Diskominfo OKU Timur berjudul: OKU Timur dalam Berkas Sejarah-Ka Ga Nga Identitas OKU Timur yang Hilang mengungkapkan, Aksara Ulu atau Ka Ga Nga ini pernah ditulis oleh Mervyn.

BACA JUGA:Rupanya Ini yang Jadi Daya Tarik Sungai Komering Masa Kerajaan Sriwijaya, Bikin Kagum!

Dimana Mervyn ini adalah warga Belanda yang menulis soal kebudayaan Indonesia, di wilayah Bengkulu dan Sumatera bagian Selatan.

Dalam bukunya yang ditulisanya Mervyn ini menulis bahwa pada masa lalu ada huruf yang disebut Ka Ga Nga, ada yang menyebutnya huruf Rejang dan seterusnya.

BACA JUGA:Kapan Bendungan Perjaya Upper Komering Dibangun? Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: