Harus Tahu! Ternyata Komering Memiliki Akasara Ka Ga Nga, Peninggalan Leluhur, Penasaran? Ini Penjelasannya
OKU Timur yang merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan dengan penduduk asli Komering memiliki aksara Ka Ga Nga atau aksara Surat Ulu merupakan identitas dari leluhurnya. Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Diskominfo OKU Timur--
Jenis hurufnya yang kita jumpai seperti huruf naskah-naskah kuno yang kita jumpai sekarang ini.
Para sarjana menjebuh bahwa aksara Ka Ga Nga itu adalah aksara yang dipergunakan untuk menuliskan kompleks bahasa-bahasa yang ada di wilayah Melayu Tengah.
Nah, bahasa daerah Melayu Tengah ini banyak, ada bahasa Rejang, Bengkulu, bahasa Serawai.
Kemudian di wilayah kita ada bahasa Ogan, bahasa Komering, bahasa, Lahat, Basemah dan seterusnya.
BACA JUGA:Bendungan Perjaya Upper Komering Makin Gagah, Warga Berharap Ada Sarana Rekreasi
Ka Ga Nga ini lanjut Rapani, tiga simbol huruf pertama yakni Ka Ga Nga, jadi orang menyebutnya agar simple disebut Kaganga.
Seiring dengan lahirnya aksara Ka Ga Nga, maka aktivitas manusia saat itu tentunya meninggalkan jejak atau bekas sejarah.
BACA JUGA:Deru Terima Penghargaan Adhi Bhakti Tani Nelayan Maha Utama
Seperti tulisan Ka Ga Nga ini ditorehkan pada sebuah batu dengan cara dipahat, bambu hingga media lain yang bisa ditinggalkan dengan waktu lama.
Jejak inilah selanjutnya dilakukan penelitian oleh para ahli sejarah hingga disimplkan bahwa pada masa lalu ada aksara Ka Ga Nga yang digunakan orang masa lalu.
"Sebenarnya aksara Ka Ga Nga ini jauh lebih tua dari apa yang diprediksikan orang," ucap Rapani.
BACA JUGA:Keluarga Sangat Berduka, Husni Mubarok Dimakamkan di Pemakaman Keluarga H Arwah Majeni Kedaton
Mengapa? Karena aksara Ka Ga Nga ini berasal dari huruf Palawa, yang bisa saja ketika Sriwijaya runtuh selanjutnya para inteletualnya pergi ke pegunungan atau wilayah lain dan mengajarkan pengetahuan.
Nah, dapat dipastikan manakala mengajarkan ilmu pengetahuan maka harus menulis, inilah yang diperkirakan dilakukan oleh para inteletual masa lalu sehingga ditemukanlah aksara Ka Ga Nga ini.
Dimana mereka menuliskannya pada bahan yang ada di sekitarnya seperti bambu dan media lain yang bisa membekas dan dibaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: