Fakultas Pertanian "Demo" Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

Fakultas Pertanian

Ardi Asroh SP MSi Sekretaris Prodi Agroteknologi sedang demontrasi pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga-baik-liputan

*Kegiatan PKM Fakultas Pertanian Unbara di Desa Tanjung Dalam

OKUTIMURPOS.COM, TANJUNG DALAM-
Civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Baturaja (Unbara) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Antara lain "demonstrasi" pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga.

PKM ini sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Unbara.  Kali ini dosen dan mahasiswa Unbara mengunjungi Desa Tanjung Dalam Kecamatan Lubuk Batang OKU, Rabu (14/12/2022).

Dekan Fakultas Pertanian Unbara, Prof Dr Ir H Gribaldi SP MSi yang langsung memimpin para dosen dan mahasiswa tersebut.

Dalam sambutannya Prof Gribaldi yang mewakilkan kepada Wakil Dekan I, Dr Susanti Diana SP MSi menjelaskan bahwa kunjungan dosen dan mahasiswa ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Suasana paparan materi



"Kita mendengar masyarakat Tanjung Dalam banyak yang menanam sayuran di pekarangan rumah. Jadi kami datang ke sini untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Tukar pengalaman lah," ujar Susanti Diana.

Menurut Susanti, dirinya mewakili Prof Gribaldi selaku Dekan Pertanian Unbara sangat mengapresiasi langkah yang diambil masyarakat Tanjung Dalam ini. Khususnya yang sudah mau bercocok tanam sayuran di pekarangan rumah.

"Dengan program tanam sayuran di pekarangan rumah sebagian kebutuhan konsumsi rumah tangga terpenuhi," kata Susanti Diana sembari mengatakan Dekan Pertqnian Prof Gribaldi tadinya mau hadir bersamaan. Tetapi masih ada pertemuan dan akan hadir menyusul.

Lebih lanjut Susanti menjelaskan bahwa pihaknya hadir bersama dosen dan mahasiwa yang akan berbagi ilmu dan pengalaman di bidang ilmu pertanian.

 

Dosen dan mahasiswa serta pegawai desa

 



"Nanti akan ada paparan dan diskusi," tutup Susanti.

Kades Tanjung Dalam, Herson bersama perangkat desa, BPD dan warga menyambut baik kedatangan rombongan Fakuktas Pertanian Unbara.

"Kami sangat senang dan terima kasih atas kehadiran bapak ibu dosen dan mahasiswa sekalian. Memang sudah ada beberapa kali dari Unbara hadir ke sini. Dan kami tentu menyambut baik kegiatan ini. Semoga kedepan akan ada lagi," ujar Herson.

Pada akhir acara Dekan Fakuktas Pertanian Unbara Prof Gribaldi menyerahkan bantuan bibit Kayu Bunga Tanjung kepada Kades Tanjung Dalam. 

Pemasaran Sayuran

Ada beberapa hal yang menjadi bahasan dalam PKM tersebut. Yakni soal strategi pemasaran tanaman sayuran. Ini disampaikan oleh Nurul (mahasiswa semester VII) dan Putri Ogari SP MSc (Dosen Agribisnis).

Menurut Nurul dan Putri selain bisa dikonsumsi sendiri sayuran produksi pekarangan rumah, tidak menutup kemungkinan untuk dijual ke pasaran.

Oleh karenanya sebelum dipasarkan tentu ada baiknya agar diperhatikan hal hal seperti kualitas sayuran. Pemasaran sayur sangat bergantung dengan sasaran pasarnya. Untuk pasar tradisional atau pasar modern seperti mall.

Tentu berbeda standarnya. Kalau pasar tradisional standar mutu kualitasnya tidak terlalu ketat. Tetapu kalau pasar modern seperti mall akan sangat ketat.

"Tinggal sasaran kita mau kemana. Pasar tradisional atau modern," tambah Putri Ogari, Kepala Prodi Agribisnis.

Penyakit Gugur Daun pada Karet

Materi lainnya yang menjadi bahasan adalah penyakit gugur daun pada karet. Memang pada saat atau musim tertentu daun karet akan meranggas (gugur). Biasanya terjadi pada musim kering (kemarau).

Namun, sekarang fenomenanya lain. Di beberapa daerah ini sudah menjadi masalah yang serius. Sudah menjadi endemi penyakit pada karet. Gugur daun ini disebabkan oleh jamur.

"Jenis jamurnya banyak sekali. Di Sumsel ini paling tidak ada lima nama jenis jamur penyebab gugur daun karet ini," ujar Ekawati Daniel SP MSi, dosen Agroteknologi yang tandem dengan Sumarno (mahasiswa).

 

Dekan Fakultas Pertanian dan rombongan foto bersama kades Tanjung Dalam



Cara menanggulanginya pun pelik. Banyak pertimbangan. Apalagi dengan kondisi sekarang dimana harga karet rendah sementara harga obat obatan dan pupuk mahal. Apalagi pupuk bersubsidi terkadang langka di pasaran.

"Belum lagi kendala teknis seperti karet yang sudah tua dan batangnya tinggi. Sebenarnya bisa disemprot dengan pestisida jenis Fungisida (pemberantas jamur). Tapi itu tadi karena tinggi kita akan kesulitan melakukan penyeprotan karena harus pakai dron," tambah Eka.

Atau bisa juga diatasi dengan pemupukan. Seperti penggunaan pupuk yang mengandung Kalium dan Posfor. Kedua unsur hara ini sangat berguna bagi tanaman Karet untuk pertumbuhan dan penguatan batang dan daun.

Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

Terakhir, materi yang tak kalah menarik adalah pembuatan pupuk organik cair dari bahan limbah sayuran dan buah rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: liputan