Keluarga Minta Adik Kandung Brigadir J yang Juga Polisi Ajukan Mutasi ke Jambi
OKUTIMURPOS.COM. JAKARTA - Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ternyata mempunyai adik kandung yang juga seorang polisi, yakni Brigadir Polisi Dua (Bripda) LL Hutabarat. Saat ini, Bripda LL Hutabarat berdinas di Yanma Mabes Polri.
Tetapi, pascaperistwa tewasnya kakak kandungnya itu, pihak keluarga meminta Bripda LL Hutabarat mengajukan mutasi dari Mabes Polri ke Jambi. Brigadir J sendiri tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu.
Jenazah Brigadir J dibawa sejumlah anggota Propam Polri dari Jakarta menuju Jambi, Sabtu (9/7) lalu. Di antara para polisi yang mengantarkannya, terdapat seorang polisi muda berpangkat Brigadir Polisi Dua atau Bripda. Namanya LL Hutabarat yang terlihat dari name tag di bagian atas kanan seragam dinas PDL Polri. Usut punya usut, Bripda LL Hutabarat ternyata adalah adik kandung Brigadir J. Fakta itu diungkapkan oleh pihak keluarga Brigadir J melalui akun Facebook Roselin Emika.
"Waktu adek pupu masuk polisi si abg (abang, Red) berharap agar adeknya dapat penempatan di Mabes. Doa abangnya terkabul, akhirnya adek pupu ditugaskan di Mabes." "Harapan si abg agar adek pupu bisa mandir dan si abg bisa mendidik, membina si adek pupu. Harapan si abg berakhir dengan direnggut teman sekerjanya nyawanya," tulis akun tersebut.
"Bukannya menjaga si adek pupu malah si adek yg mengawal dan mengantar jenazah ABG baiknya ke rumah orang tuanya dengan perasaan yang sangat sedih, remuk, si adek pupu tidak bisa berbuat apa2," tambahnya lagi. "Hati si adek pupu hancur melihat tubuh Abang baiknya terbujur kaku. Sdh 6 hari kepergianmu nak. Tapi airmata initanpa terasa jatuh mengingat kekejian yg kamu alami," tulis Roslin Emika seperti yang dikutip, Jumat (15/7).
Dari video yang diunggah tersebut, Bripda LL Hutabarat berdinas di Yanma Mabes Polri. Pada foto yang diunggah oleh Roslin Emika, terlihat Bripda LL Hutabarat berdiri di samping peti jenazah kakaknya. Foto tersebut diambil saat jenazah berada di cargo bandara.
Terlihat juga saat Bripda LL Hutabarat dan anggota Propam Polri lainnya berjalan keluar dari bandara di Jambi. Seorang perempuan mendatangi Bripda LL Hutabarat dan langsung memeluknya. Tangis keduanya pun pecah. Setelah itu, mereka bersama-sama berjalan. Seperti diberitakan, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki. I
nformasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Yosua diketahui masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol. "Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin (11/7).
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris. Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya. Begitu sampai di depan kamar, Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
"Dia pun menghindar. Bharada E pun membalas menembak. Tembakannya mengenai sasaran dan menewaskan Yosua," papar Ramadhan. Saat peristiwa itu terjadi, Ferdy Sambo tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR. Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali. Ferdy Sambo mengetahui peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang berteriak histeris. Mendengar teriakan istrinya, Ferdy Sambo langsung bergegas menuju kediamannya di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumeks.co