Mengapa Bumi Sriwijaya Kaya, Tapi Tetap Masuk 10 Provinsi Prasejahtera di Indonesia?
Foto: R10 - Ilustrasi--
Kita tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan bahwa sektor energi, perkebunan, dan pertanian masih dikuasai oleh elit ekonomi.
Jika pemerintah hanya menjadi penonton, maka prasejahtera akan terus berputar di lingkar yang sama.
Sudah saatnya Sumatera Selatan menciptakan arus ekonomi tandingan melalui penguatan UMKM, koperasi rakyat, dan kolaborasi dengan sektor swasta yang berpihak pada masyarakat.
Pemerintah Provinsi harus bergerak cepat dan berani melakukan terobosan.
Hentikan kebiasaan berkutat pada forum-forum tanpa aksi.
Bangun paradigma baru dari ketergantungan menjadi kemandirian, dari penonton menjadi pelaku.
Karena sejatinya, Tidak mempunyai harta bukanlah takdir, ia adalah tanda kegagalan sistem.
Dan Bumi Sriwijaya, tanah bersejarah yang pernah menjadi pusat peradaban maritim dunia, tak seharusnya terus dicatat sebagai salah satu provinsi dengan tidak memiliki cukup harta atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup secara layak di Indonesia.
Jika semua elemen bahu-membahu, jika kebijakan berpihak pada rakyat, maka bukan tidak mungkin Sumatera Selatan akan bangkit kembali menjadi provinsi yang benar-benar makmur di atas kekayaan alamnya sendiri. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
