Mengapa Bumi Sriwijaya Kaya, Tapi Tetap Masuk 10 Provinsi Prasejahtera di Indonesia?

 

Tahun 2024: peringkat 6

 

Dan kini, tahun 2025: tetap di peringkat 6.

 

 

Pertanyaannya sederhana, namun menampar nurani. 

Mengapa provinsi sekaya Sumatera Selatan justru tak kunjung lepas dari jerat prasejahtera?

 

Bukankah ini tanah yang dikaruniai sumber daya melimpah tambang batubara, minyak, dan gas?

Bukankah tanahnya subur, menghasilkan sawit, kopi, karet, dan padi yang menjadi kebanggaan nasional?

Namun di balik gemerlap angka produksi dan ekspor, tersembunyi wajah getir rakyat kecil yang tak pernah ikut menikmati hasil kekayaan alamnya.

 

Masalah utamanya terletak pada ketimpangan ekonomi dan rapuhnya akses pendapatan individu.

Kelompok prasejahtera di Sumsel tak semua mereka yang malas bekerja, melainkan yang tersisih dari sistem ekonomi produktif.

Sumber: