PALEMBANG, OKUTIMURPOS.COM - Perekonomian Sumsel berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 591,60 triliun pada tahun 2022.
Diukur atas dasar harga konstan 2010, ekonomi Sumsel tumbuh sebesar 5,23 persen atau mencapai Rp 343,48 triliun. Pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun 2022 tersebut tentu lebih baik dari tahun 2021 yang sebelumnya hanya sebesar 3,58 persen.
Peningkatan itu tentu tak lepas dari kegigihan Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui berbagai programnya, salah satunya menggeliatkan pertumbuhan UMKM dan sektor pertanian.
Berkat upaya itu, maka tak heran sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Sumsel dengan kontribusi sebesar 14,67 persen pada triwulan IV 2022. Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Zulkipli mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi hampir di seluruh lapangan usaha.
Dia menyebut, selain sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, sektor Transportasi dan Pergudangan juga memiliki andil pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 11,73 persen, lalu diikuti pula sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,41 persen.
"Sementara, Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran dominan, tumbuh 6,27 persen," kata Zulkipli, Senin (6/2). Adapun Industri Pengolahan tumbuh sebesar 4,39 persen dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 3,82 persen.
"Namun, Jasa Keuangan mengalami justru kontraksi pertumbuhan sebesar 0,60 persen," terangnya.
Sementara di sisi pengeluaran, sektor Komponen Ekspor Luar Negeri menopang PDRB Sumsel dengan kontribusi sebesar 41,57 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 5,99 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (LK-LNRPT) sebesar 5,42 persen. "Lalu disusul juga oleh Komponen PK-P sebesar 1,21 persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2022 tumbuh positif," pungkasnya.