Meski El-Nino OKU Timur mampu Panen Raya IP 300 Bidik Target 1 Juta Ton GKP

Meski El-Nino OKU Timur mampu Panen Raya IP 300 Bidik Target 1 Juta Ton GKP

Optimis 1 juta ton GKP pada tahun 2023, Kabupaten OKU Timur sukses panen raya IP 300 dengan langsung dihadiri Gubernur Sumatera Selatan--

Ini bisa berat bisa ringan, jika adanya sinergi dalam memajukan pertanian Sumatera Selatan bisa tercapai,” terang Herman Deru eks Bupati OKU Timur 2 periode itu.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru Serahkan Bantuan Pertanian untuk Semangati Petani

“Semangat tinggi, peralatan cukup, nah harga. Saya tahun ini mendesak pemerintah pusat untuk mengeluarkan HPP (harga pembelian pemerintah), 3 tahun lebih tidak ada HPP. Mulai tahun 2023 sepakat harga meskipun ada silang pendapat, petani senang dengan harga naik, tapi yang bukan profesi petani mahal. Maka, yang saya intruksikan beberapa titik untuk operasi pasar untuk mengimbangi. Jadi yang petani, dan bukan petani bisa merasakan kebaikan dari program ini. Pada kesempatan ini saya berpesan kepada penerima peralatan agar dirawat, alat-alat ini tadi combine, traktor, rice transplanter, dan lain-lain itu, yang penting dirawat,” ujar HD.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi, S.P., M.M mengatakan Ini merupakan program kegiatan tahun 2023 yang mana sarana dan prasarana pertanian sudah dirancang bapak Bupati bahwasanya untuk membantu para petani dan kemudian ini harus dimanfaatkan oleh petani apalagi pada masa El-Nino ini.

“Sekarang ini persentase optimis Dinas Pertanian OKU Timur paling tidak mempertahankan produksi kita seperti sebelumnya tahun 2022. Tahun 2022 produksi yakni IP 1,9 provitas 6,4, dan produksi kita kurang lebih 700.000 ton. Nah, itu kita harus kita pertahankan walaupun dalam keadaan El-Nino, bahkan kalau bisa kita meningkat, perlu diinformasikan dari 37 Provinsi itu menurut data statistik diprediksi Jawa Timur yang tidak mengalami penurunan produksi. Tapi 36 Provinsi se-Indonesia itu akan mengalami penurunan, tapi insya Allah Sumsel, dengan OKU Timur tidak akan mengalami menurun produksi. Kita akan berjuang dengan Para Penyuluh Penyuluh kita,” jelas Junadi.

“Dengan terjadi El-Nino ini, seperti yang dikatakan Gubernur Sumatera Selatan tadi, bahwasanya Kabupaten lain tidak panen tapi membuktikan Kabupaten OKU Timur bisa panen, dan ini IP 300 dan percepatan tanam untuk tahun 2024 IP pertama (IP100), subron pertama. Data sebelumnya statistik Kecamatan Buay Madang ubinan kemarin menunjukkan 7,5 kg sama dengan 12 ton produksi gabah. Kemudian di ubin lagi, sebelum berlangsung panen raya oleh statistik bersama Dinas Pertanian sebesar 6,4 kg setara dengan 8,5 ton dan ini menunjukkan keberhasilan di Kabupaten OKU Timur tepatnya di Desa Sri Mulyo, Kecamatan Madang Suku II,” ujarnya.

Junadi menuturkan, Luas baku Sawah di daerah Madang Suku II, Luas Baku Sawah (LBS) seluas 400.000 hektar, sedangkan Desa Sri Mulyo seluas 193 hektar. Dari 193 hektar ini yang merupakan lahan sawah irigasi seluas 160 hektar, dan 33 hektar merupakan lahan sawah tadah hujan.

BACA JUGA:Ingin Bahagia Dimasa Tua, 5 Hal yang Perlu Direncanakan dari Sekarang

Nah inilah membuktikan kalau kita sudah IP 300. Kedepannya diharapkan dengan sinergi Dinas Pertanian, Para Penyuluh Pertanian, dan Petani bekerja keras, dengan dukungan Pemerintah OKU Timur bisa saja produksi kita naik dari data sebelumnya tahun 2022 meningkat, menjadi IP 2,3, provitas kita bisa saja 6,7 dan Insya Allah seperti yang diinginkan Bupati OKU Timur 1 juta ton GKP akan tercapai.

Turut hadir dalam kegiatan panen raya IP 300, sekaligus penyerahan sarana dan prasarana pertanian diantaranya Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel, Ketua KTNA Provinsi Sumatera Selatan, Ketua DPW Perhiptani Sumsel, Dewan Pakar Perhiptani Sumsel, DPD Perhiptani OKU Timur, Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Kepala BPS OKU Timur, Ketua DPRD OKU Timur, Kapolres OKU Timur, Dandim0403 OKU, Forkompinda OKU Timur, Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Martapura, Staf Dinas Pertanian OKU Timur, Para Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP), Pendamping Perkebunan (TP4), Ketua Kelompok Tani, dan Masyarakat setempat. (Prely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: