Paripurna HUT OKU ke-113 Diwarnai Aksi Enam Pemuda dari FPR, Agak Tegang

Paripurna HUT OKU ke-113 Diwarnai Aksi Enam Pemuda dari FPR, Agak Tegang

Enam Pemuda dari FPR menggelar aksi dan mendekati Gedung Kesenian Baturaja tempat berlangsung paripurna khusus DPRD OKU-baik-zon

OKU BATURAJA,OKUTIMURPOS-Rapat paripurna istimewa HUT Ogan Komering Ulu (OKU) ke-113 tahun di gedung Kesenian Baturaja, Sabtu (29/7/23) diwarnai aksi unjuk rasa enam (6) orang pemuda-pemudi dari Front Perlawanan Rakyat (FPR).

Meski cuma segelintir anak muda, namun aksi mereka rupanya cukup membikin 'panik' banyak pihak yang berada di lokasi acara pagi itu.

Ada pihak-pihak diluar aparat yang ikut-ikutan 'melarang' pemuda FPR itu untuk menyampaikan aspirasi di lokasi yang mereka inginkan. Yakni di depan gerbang gedung kesenian.

"Banyak intervensi. Dari segala penjuru. Melarang kami untuk bersuara. Ada yang nyuruh lain hari, ada yang mendesak kami untuk orasi di tempat lain," sesal Nopran Saputra, selaku koordinator aksi (korak) FPR dibincangi usai aksi.

Padahal pula, sambung Nopran, aksi yang hendak mereka lakukan telah mempertimbangkan tatanan dan ketertiban di sekitar lokasi.

"Ya. Faktanya kami dak bawa motor untuk jaga ketertiban. Terus kami berjalan pun di pinggir. Dan apa yang hendak kami sampaikan itu adalah kritik kolektif. Bukan pada personal," terangnya.

Bahkan menurut Nopran, pihaknya menuruti permintaan dari aparat yang melakukan pendekatan kepada mereka. Salah satunya tidak menggunakan toa (pengeras suara,red).

BACA JUGA:Selain Fosil Manusia Purba, Di OKU Ada juga Temuan Jejak Alat Pemujaan Menhir dan Dolmen


Tapi mirisnya ada pihak yang emosi dengan aksi mereka. Hingga sempat terjadi sedikit chaos antara FPR dan pihak eksternal dari kalangan aparat di depan gerbang.

"Padahal kami belum sempat ngomong apa-apa. Jadi seolah kami dibenturkan," ungkap Nopran.

Meski begitu, sesungguhnya Nopran dan kawannya mengaku tak gentar dengan tindakan upaya menghalang-halangi aksi tersebut.

"Cuma kami sangat kecewa. Apalagi belum sempat menyuarakan aspirasi. Yang ada, seolah-olah suara kami jadi ancaman bagi mereka. Padahal yang mau kami sampaikan ini tidak berat. Hanya isu-isu lokal berdasarkan data, fakta yang ada. Dan itu wajar," cetusnya.

Ada Menurut banyak hal dari berbagai sektor yang ingin mereka kritisi di hadapan langsung para pemangku kepentingan di momen HUT OKU tersebut.

"Mulai soal pembangunan. Sampah. Kesenjangan. Ketersedian air bersih dan banyak hal lag," bebernya.

Sementara itu, diantara masyarakat sekitar yang melihat insiden itu, ada yang memuji aksi pemuda-pemudi FPR.

"Bolehlah budak-budak mudo itu," celetuk seorang emak-emak yang menengok kejadian itu.

Di bagian lain, Kabag Ops Polres OKU, Kompol Liswan mengatakan, pihaknya tidak menghalangi aspirasi para pemuda FPR.

“Silahkan menyampaikan aspirasi tapi jangan di depan gerbang, karena bisa mengganggu jalannya rapat,” jelasnya.

Bahkan kata Kompol Liswan, pihaknya akan mengawal dan mengamankan jalannya unjuk rasa jika menggelar di titik yang telah mereka tentukan.

“Biar semuanya bisa berjalan. Paripurna jalan, aspirasi kalian tersampaikan,” kata Kabag Ops kepada Korlap aksi.

Namun, sayangnya meski massa telah menyampaikan aspirasi di titik yang ditentukan pihak kepolisian, para pengunjuk rasa tetap dihalangi hingga mereka tidak bisa menyuarakan aspirasinya.

Seperti informasi sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menghadiri agenda sakeral HUT ke-113 Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sabtu (29 Juli 2023).

BACA JUGA:AGENDA Gubernur Sumsel H Herman Deru, Selain Hadiri HUT

Deru Take Off menggunakan helikopter dari Palembang Sabtu pagi dan terjadwal sampai di Baturaja OKU, sekira pukul 9.45 WIB, mendarat di Taman Kota Baturaja.

Mereka disambut oleh Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah beserta unsur Forkompinda Kabupaten OKU dan jajaran. Herman Deru langsung menuju Gedung Kesenian Baturaja tempat pelaksanaan Rapat Paripurna Khusus DPRD OKU mengenai HUT ke-113 OKU.

Usai menghadiri perayaan HUT di Gedung Kesenian, Gubernur istirahat makan siang dan salat di Rumah Dinas Bupati OKU. Lalu, selanjutnya menuju Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja.

Agenda kegiatan di Martajaya adalah meresmikan Kampung Budidaya Ikan Gabus serta menyerahkan beberapa bantuan dari Kementerian Kelautan yang berkaitan dengan budidaya perikanan.

 

 

GSMP

Program Kampung Budidaya Ikan Gabus ini merupakan penopang Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digaungkan oleh H Herman Deru beberapa tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rewrite