Begini Jepang Bangun Rumah Anti Gempa, Bisa Ditiru!

Begini Jepang Bangun Rumah Anti Gempa, Bisa Ditiru!

Contoh rumah kayu di Jepang yang dipengaruhi peradaban China-download-internet

Sebenarnya prinsipnya bukan gempa yang membahayakan secara langsung. Tetapi akibat gempa banyak bangunan roboh dan sering menelan banyak korban nyawa. Runtuhan puing puing itulah yang sangat membahayakan.

BACA JUGA:5 Motor Honda Terbaru, Bikin Percaya Diri, Penasaran Cek di Sini

Makanya di Jepang, Pemerintahnya berfikir dan berusaha untuk menciptakan bangunan yang prinsip dasarnya tahan gempa atau anti gempa. Dan ini juga bisa diterapkan di Indonesia yang juga potensi terjadi gempanya cukup tinggi.

 

Ini prinsip dasar bangunan di Jepang:

1. Menggunakan material bangunan yang ringan. Seperti diterangkan sebelumnya, bahwa pada dasarnya bukan gempa yang membunuh seseorang. Melainkan runtuhan bangunan rumah yang bisa menyebabkan orang kehilangan nyawanya. Maka alangkah baiknya dalam membuat rumah harus menggunakan bahan yang ringan, seperti rangka kayu, rangka baja ringan dan penggunaan bata ringan (bata yang terbuat dari serbuk atau kertas campur lem).

2. Struktur Bangunan Sederhana dan Simetris. Maksudnya, jika mau bangun rumah hal yang harus diperhatikan bentuk rumah. Jangan terlalu rumit, sederhana saja. Dan harus simetris. Segi empat dan tidak berkelok-kelok. Sebab guncangan gempa itu akan tersebar ke seluruh struktur bangunan. Jika bangunan simetris, maka akan bisa menahan beban guncangan gempa.

BACA JUGA:Drama Korea 2023, Ceritanya Seru dan Menarik

3. Sistem konstruksi penahan beban. Maksudnya, jika membangun rumah pastikan bahwa seluruh komponen bangunan terhubung dan terikat dengan kuat. Baik struktural maupun non strukturalnya. Penyatuan pondasi, kolom, balok dan struktur atap dengan kokoh dan perlu struktur menyilang (diagonal) dan pengikat setiap sambungan yang ada. Sehingga struktur bangunan kuat dan getaran gempa tersebar merata keseluruh struktur bangunan.

4. Desain bongkar pasang (Knock Down). Di Jepang ternyata rumahnya sudah lama menggunakan sistem knock down atau bisa dibongkar pasang. Dan ini diyakini masyarakat Jepang sebagai bangunan yang anti gempa alias tahan gempa. Rumah knock down ini biasanya menggunakan bahan yang ringan seperti papan, sekat tripleks dan tiang kayu. Atapnya pun ringan seperti seng atau baja ringan. Materialnya biasanya tidak permanen seperti cor beton.

Era prasejarah hingga abad ke-2 sebelum masehi (SM) sebelum masuk pengaruh peradaban China, orang Jepang membangun rumah lantai tanah dan beratapkan daun. Persis rumah-rumah suku-suku pedalaman di Indonesia.

Lalu masuk peradaban China yang membawa struktur kayu. Dan mulailah bangunan di Jepang sebagian besar menggunakan kayu. Strukturnya pun menggunakan balok bertumpuh alias bangunan ala tradisional. Konstruksi tradisional ini lebih mengutamakan kelenturan struktur bangunan sehingga bangunan lebih fleksibel dan tahan terhadap guncangan gempa.

BACA JUGA:Ini Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat di saat Cuaca Panas Menyengat

Berbeda teknologi konstruksi modern yang mengedepankan kontruksi balok-tiang. Konstruksi ini kelemahannya mudah pecah ujung akibat guncangan gempa. Sehingga menyebabkan bangunan roboh.

Sementara balok bertumpuh lebih fleksibel mampu menjaga keseimbangan dan tiang yang miring akibat gempa bisa kembali ke posisinya karena tekanan konstruksi balok bertumpuh. Teknologi pembuatan rumah di Jepang terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rewrite