Tahun Politik, Ini Kata Ketum PP Muhammadiyah dan PBNU

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: ist/net--
BACA JUGA:Sukses di SEA Games 2023 Kamboja, Jeff Jiang Bawa Bhayangkara Presisi Bertarung ke AVC Bahrain
Kalau mau berpolitik, kata Haedar ada salurannya yakni partai politik. Dan Muhammadiyah sangat mendorong kader-kader Muhammadiyah yang ada di partai politik.
“Bawalah misi Muhammadiyah. Jadilah petugas Muhammadiyah ketika di partainya. Tetapi jangan menjadi petugas partai di dalam Muhammadiyah,” katanya lagi.
BACA JUGA:Yuk Kita Cari Tahu, Manfaat Buah Mengkudu dan Efek Sampingnya Bagi Kesehatan
NU akan Cegah Politik Identitas
Pada kesempatan terdahulu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU tidak berpolitik praktis. NU merupakan organisasi gerakan moral kemasyarakatan.
BACA JUGA:BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini
Bahkan saat dirinya maju dalam Muktamar NU di Lampung, Desember 2022 ketika itu, Gus Yahya sangat tegas bahwa NU akan netral pada Pemilu 2024. Gus Yahya melarang penggunaan NU dalam berpolitik.
Katanya, itu sama saja dengan politik identitas. Termasuk menggunakan identitas agama dalam berpolitik. Pria yang pernah menjadi juru bicara Presiden Abdur Rahman Wahid (Gusdur) ini berusaha menyatukan visi dan misi berbagai pimpinan agama dalam kehidupan berkebangsaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: