Wabup Yudha Buka Lokakarya Bahas Penurunan Angka Kemiskinan

Wabup Yudha Buka Lokakarya Bahas Penurunan Angka Kemiskinan

Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH saat membuka forum diskusi lokakarya dengan tema percepatan penurunan angka kemiskinan. Foto: Deo/OKUTPOS--

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM - Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH membuka forum diskusi lokakarya dengan tema percepatan penurunan angka kemiskinan dan penghapusan angka kemiskinan skstrim di Kabupaten OKU Timur.

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang OKU Timur turut dihadiri oleh Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), Asisten, Staf Khusus, Staf Ahli, Kepala BPS, Kepala OPD dan Civitas Akademika Perguruan Tinggi Se-OKU Timur.

Angka kemiskinan yang dirilis BPS merupakan data makro dan merupakan hasil Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) yang menunjukkan persentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk dalam suatu wilayah.

Dalam sambutannya, Kepala Bappeda dan Litbang Marius Markus SSTP menyampaikan, Terimakasih atas kehadiran Wabup dan hadirin dalam Forum kali ini.

"kami mengharapkan semua dapat memberikan sumbangsi pemikiran terkait apa yang menjadi propritas nasional khususnya penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrim yang tertuang dalam Inpres nomor 4 tahun 2022," jelasnya.

Dalam paparannya Kepala BPS OKU Timur BPS OKU Timur Ir Budiriyanto, MAO mengatakan, Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

"Di Sumatera Selatan, saat ini OKU Timur berada di peringkat Ke 3 dengan angka kemiskinan terendah yaitu 10,05 dan angka kemiskinan ekstrim 0,6%,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha menginstruksikan kepada jajarannya untuk bekerja bersama dan sinergitas antara semua.

“Tentu saya berharap angka kemiskinan di OKU Timur dapat menurun dan kemiskinan ekstreme bisa dihapuskan,” harapnya.

Lebih lanjut disampaikan, pentingnya akurasi data yang akurat untuk menyisir kelompok masyarakat miskin ekstrem, sehingga program-program yang dilaksanakan tepat sasaran dan memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Diminta peran OPD, Camat dan kepala desa agar serius dalam menyasar kelompok miskin ekstrim," pungkasnya. (clau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: