Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Statusnya selaku Justice Collabolator Jadi Pertimbangan

Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Statusnya selaku Justice Collabolator Jadi Pertimbangan

Richard Eliezer -Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Kompas TV---

JAKARTA, OKUTIMURPOS.COM - Richard Eliezer alias Bharada E divonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Vonis 1 tahun 6 bulan penjara tersebut disampaikan majelis hakim dalam Sidang dengan agenda pembacaan putusan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 15 Februari 2023. Hukuman diberikan Bharada E lantaran terbukti dengan sengaja merenggut nyawa Yosua yaitu sebagai eksekutor atau menembak Yosua Hutabarat sebanyak lima kali pada 8 Juli 2022 lalu.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa selama 1 tahun 6 Bulan," ujar Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Wahyu Iman Santoso, dalam persidangan, Selasa, Rabu 15 Februari 2023.

Statusnya Bharada E sebagai Justice Colabolator (penguak fakta) hingga membuat kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dilakukan bersama-sama Ferdy Sambo terbongkar, menjadikan hakim mempertimbangkan vonisnya.

Ditegaskan hakim, keberanian dalam mengungkap kasus dan kejujuran Richard Eliezer turut menjadi pertimbangan. Dalam membacakan putusan vonisnya banyak pertimbangan yang diungkap oleh majelis hakim.

Hakim memang meyakini Richard Eliezer mempunyai kesempatan untuk membatalkan niat jahat yang diperintahkan oleh Ferdy Sambo untuk menembak Yosua Hutabarat. Menurut hakim, ketika terdakwa Ferdy Sambo tiba di bekas rumah dinasnya dan masuk ke dalam, terdakwa Richard Eliezer langsung menemui terdakwa Ferdy Sambo.

Atas perintah Ferdy Sambo, terdakwa (Richard Eliezer) langsung mengokang senjata milik Ferdy Sambo, hakim meyakini bahwa yang telah dilakukan oleh Richard Eliezer sudah tahu apa yang harus dikerjakan.

“Sesaat setelah mendengar Ferdy Sambo datang dan masuk ke dalam rumah, terdakwa (Richard Eliezer) langsung turut menemui saksi Ferdy Sambo dan atas perintah saksi Ferdy Sambo, terdakwa telah mengokang senjatanya, apa yang dilakukan terdakwa menunjukkan terdakwa sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan,” ujar majelis hakim dalam membacakan putusan vonisnya, dikutip Disway.Id, Rabu 15 Februari 2023.

Richard Eliezer juga sudah melakukan persiapan untuk melakukan niat jahat Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua Hutabarat dibekas rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan. “Termasuk menyiapkan persiapan agar langsung melakukan penembakan terhadap korban Yosua Hutabarat” ungkap Hakim.

Menurut Hakim, Richard Eliezer mempunyai kesempatan untuk membatalkan niat jahatnya untuk mengeksekusi Brigadir Yosua Hutabarat atas perintah Ferdy Sambo sejak berada di rumah Saguling. “Menimbang, Seyogyanya baik berada di Saguling ketika terdakwa sudah mengetahui ada perintah membunuh dari saksi Ferdy Sambo yang salah, terdakwa mempunyai kesempatan membatalkannya,” tegas Hakim.

Hakim mengatakan, terdakwa Richard Eliezer justru menghendaki perintah Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua dibekas rumah dinas Sambo. “Akan tetapi justru sebaliknya, ketika mengetahui saksi putri Candrawathi turun dari lantai tiga terdakwa langsung menuju dan masuk mobil Lexus dan duduk di kursi belakang, samping saksi kuat Maruf,” kata hakim.

Namun, terdakwa sudah mengetahui niat jahat Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua. Demikian, Richard Eliezer sudah mengetahui Putri Candrawathi kemana akan pergi kala itu. “Hal ini menunjukkan terdakwa sudah mengetahui maksud dan tujuan kemana saksi Putri Candrawathi berangkat yaitu ke rumah Duren Tiga ke tempat Yosua akan dihilangkan nyawanya,” ucap Hakim.

Menurut majelis hakim, seharusnya terdakwa mempunyai kesempatan membatalkannya tapi tidak terdakwa lakukan tetapi justru mendengar saksi Ferdy Sambo datang ke rumah Duren Tiga dan langsung mengeksekusi korban (Yosua Hutabarat). “Telah tiba berada diruang tengah rumah duren tiga terdakwa langsung turun ke lantai 1 menemui saksi Ferdy Sambo dan mengokang senjata api jenis glock 17 miliknya atas perintah saksi Ferdy Sambo,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: