Potret Kemiskinan tanpa Mitos

Potret Kemiskinan tanpa Mitos

OKUTIMURPOS COM OPINI Perjalanan menuju lokasi supervisi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan SP2020 L itu tidaklah terlalu lama Hanya butuh waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan roda 4 Kondisi jalan terbilang normal Sebagian besar sudah dicor beton meskipun di beberapa titik semennya mulai terkelupas Sebagian lain masih berupa jalan berbatu dan bahkan tanah Suasana desa terbilang asri Khas suasana perdesaan di Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur yang hijau Kebun sawit karet rakyat ubi kayu jagung palawija dan sawah tadah hujan menghiasi sepanjang perjalanan menyusuri desa Perumahan warga berjarak 20 sampai 45 meter antara satu dengan lainnya Tidak padat Desa dihuni oleh 850 an kepala keluarga KK Metode sampling mengharuskan petugas SP2020 L untuk mendata 16 rumahtangga sampel dari setiap blok sensus yang terpilih secara acak random SP2020 L ini dilaksanakan oleh BPS secara serentak di seluruh Indonesia pada periode Mei Juni 2022 SP2020 L di OKU Timur akan menyasar 11 696 rumahtangga yang tersebar di 731 blok sensus Parameter demografi kelahiran kematian migrasi dan data turunannya yang lebih rinci pendidikan disabilitas ketenagakerjaan perumahan termasuk distribusi dan komposisi penduduk akan digali dan dikumpulkan oleh petugas melalui wawancara langsung Diharapkan dinamika penduduk pasca pandemi dapat tergambar dari hasil kegiatan ini Karakteristik penduduk perdesaan yang ramah egaliter dan kooperatif terpancar dari sambutan pasangan suami istri Pak Untung dan Bu Bejo Mereka menjadi salah satu rumahtangga responden SP2020 L Keduanya bukan nama sebenarnya Pasangan muda ini dikarunia dua anak Anak pertama laki laki putus sekolah di kelas lima SD Anak kedua perempuan masih kelas dua SD Pak Untung dan Bu Bejo tidak lulus SD Keduanya mengaku risau dengan pendidikan dan masa depan anak anaknya Ketiadaan biaya membuatnya pasrah Mereka mendiami rumah berdinding papan kasar berlantai tanah dan beratap genteng murahan Rumah itu terasa luas walau hanya berukuran 5x7 meter Meskipun berlistrik PLN tak terlihat perabot pabrikan di dalam rumah Kecuali televisi analog tua berukuran 12 inch Perabot miliknya meja bangku dipan dan lemari buatan tangan sendiri hand made Pak Untung berperawakan tegap dan berotot dengan tinggi badan sedang Ia bekerja sebagai buruh sadap karet dan tenaga serabutan Asal hasilnya cukup untuk makan dan bayar listrik baginya patut disyukuri Ia tidak terlibat dan tidak banyak tahu kegiatan pemerintahan di desa
Namun jika ada gotong royong ia tidak pernah absen Pada saat wawancara persis di seberang rumahnya terdapat pengajian majelis taklim tingkat dusun Ketika ditanya mengapa Bu Bejo tidak menghadiri pengajian Ia hanya tersenyum Tanpa jawab Padahal mereka keluarga muslim Keadaan sosial ekonomi yang nyaris sama juga dialami oleh dua responden tetangganya Mereka hidup dalam kesederhanaan dan tumpukan keterbatasan Terkait fakta tersebut para ahli mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat Untuk mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs approach Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan Dikonseptualisasikan dengan garis kemiskinan sebagai representasi kemiskinan absolut Kemiskinan memiliki banyak wajah multidimensi Kemiskinan dapat dipersepsikan secara berbeda oleh berbagai kalangan Pendekatan sosial budaya menyatakan kemiskinan adalah dampak perilaku buruk masyarakat seperti sifat pemalas apatis kurang motivasi dan tidak berjiwa wirausaha Pendekatan ekonomi politik menyatakan si miskin tidak lebih pemalas dibanding si kaya Si miskin harus bekerja untuk bertahan hidup Tidak selalu demikian dengan si kaya Kemiskinan merupakan produk struktural kebijakan dan sistem yang tidak berkeadilan Si miskin terkondisikan tidak memiliki akses dan kontrol terhadap faktor produksi serta sumberdaya yang memadai Menurut Syukri 2011 terdapat empat mitos yang memengaruhi perspektif terhadap kemiskinan Pertama mitos overgeneralisasi yang dibangun dengan menggeneralisasi kondisi obyektif seseorang Banyak orang kaya yang sebelumnya miskin seperti sopir angkot penjual koran pedagang asongan pemulung dan lain lain Kaya dan miskin hanya soal keberuntungan Kedua mitos blaming the victim Memandang kemiskinan dengan menyalahkan orang miskin Kemiskinan ditimbulkan oleh sifat pemalas apatis tidak antusias dan tidak berjiwa kewirausahaan Ketiga mitos determinisme retrospektif Kemiskinan adalah produk sejarah panjang masa lampau Kemiskinan diakibatkan sistem kolonial yang menguras sendi sendi perekonomian masyarakat Dalam sejarahnya para petani adalah kaum tertindas maka akan demikian selamanya Keempat mitos otoritatif Kemiskinan dipersepsikan sebagai takdir Ilahi yang tidak dapat diubah Kemiskinan juga ditunjukkan oleh karakteristik 5L Orang miskin dianggap tidak ada lost terlupakan last terkesampingkan least bahaya laten latent dan temperamental labile Nampaknya kondisi sosial ekonomi Pak Untung memenuhi kriteria tersebut Nasibnya tak seberuntung namanya Tentu ia tidak sendiri Masih banyak yang senasib dengannya Boleh jadi ia tidak merasakan 5L itu melekat pada dirinya Begitulah perikehidupannya Kemampuan untuk memahami diri dan keadaannya terbatas Ia ada hanya untuk diri dan keluarga Dalam mainstream kebijakan ia tidak ada terlupakan bahkan terkesampingkan Ia hanya diam Tidak berkeluh kesah Ia tak tahu cara mengungkap rasa Miskinkah ia Pak Untung tidak miskin Ia benar benar FAKIR dan itu bukan mitos Akhirnya dalam situasi apapun ruang bahagia selalu terbuka Sebagaimana tawa canda Pak Untung dan Bu Bejo dalam merespon wawancara petugas Thoreau menyatakan Happiness is like a butterfly the more you chase it the more it elude you but if you turn your attention to other things it will come and sit softly on your shoulders Bahagia itu bagaikan kupu kupu Makin kamu kejar makin cepat ia menghindarimu Arahkan perhatianmu pada yang lain Dan biarkan kupu kupu itu datang serta hinggap dengan lembutnya di bahumu Semoga Pak Untung dan saudara saudara yang senasib dengannya segera mendapatkan sapaan dan uluran tangan dari para pihak Agar suatu saat nanti jika Petugas Sensus berkunjung kembali mereka harus membuka sepatu dan alas kaki Karena lantai rumahnya sudah berkeramik tak tanah lagi Berbahagialah selalu Pak Untung Bahagia itu tak berkasta dan tak harus berharta Wallahu a lam rel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: