Rumah Anak SIGAP, Pamerkan Metode Tingkatkan Perkembangan Anak Pedesaan dan Masyarakat yang Kurang Terlayani
Kegiatan Tanoto Foundation di Indonesia--
OKUTIMURPOS.COM - Pada Konferensi Regional Jaringan Regional Asia-Pasifik untuk Anak Usia Dini (ARNEC) 2025 yang diselenggarakan ini, Tanoto Foundation sebuah organisasi filantropi independen yang mengkatalisasi perubahan sistem di bidang pendidikan dan layanan kesehatan, mempresentasikan model pengasuhan anak usia dini berbasis komunitas yang sukses dari Indonesia dan Tiongkok.
Kedua inisiatif tersebut, Rumah Anak SIGAP dari Indonesia dan program HOPE (Harnessing Opportunity through Parenting and Education) dari Tiongkok , memamerkan metode yang telah terbukti efektif untuk meningkatkan perkembangan anak di masyarakat pedesaan dan masyarakat yang kurang terlayani.
Inisiatif-inisiatif ini membahas masa kritis usia 0–3 tahun, periode emas dalam kehidupan seorang anak yang ditandai dengan perkembangan otak yang pesat, mencapai hingga 80 persen dari ukuran otak orang dewasa.
BACA JUGA:Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024, Wabup Yudha: Akseptor KB Pasca Persalinan Tekan Stunting
Sebuah studi oleh Center on the Developing Child di Universitas Harvard menyoroti bahwa perkembangan sel otak pada masa kanak-kanak awal dapat mencapai hingga 90 persen, yang menjadi dasar bagi respons kognitif, bahasa, motorik, sensorik dan emosional.
BACA JUGA:dr Sheila Noberta: Perjalanan Pencegahan Turunkan Angka Stunting OKU Timur Bukan Hal Mudah
Periode ini sangat menantang di banyak wilayah Asia. Sebuah studi tahun 2023 oleh Dewan Penelitian Pendidikan Australia (ACER) mengungkapkan bahwa 57 persen anak usia 0–3 tahun di beberapa wilayah Indonesia berisiko tidak mencapai potensi perkembangan penuh mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
