5. Laksamana Malahayati:
Panglima perang Aceh melawan Belanda pada abad ke-16, baru dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2017.
6.Cut Nyak Meutia:
Panglima Aceh yang gigih melawan Belanda, diberi gelar pahlawan nasional pada 1964.
7. Raden Adjeng Kartini:
Pejuang hak-hak perempuan pada awal abad ke-20, mendirikan Sekolah Kartini, dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 1964.
BACA JUGA:Legenda Adat Komering Ilir: Joko Sang Pahlawan Korbankan Diri untuk Keadilan
8. Cut Nyak Dien:
Ikut berperang melawan Belanda di Aceh, diberi gelar pahlawan nasional pada 1964.
9. Dewi Sartika:
Pejuang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, diberi gelar pahlawan nasional pada 1964.
10. Opu Daeng Risadju:
Anggota Partai Syarekat Islam Indonesia, mendapat gelar pahlawan nasional. Opu Daeng Risadju (1880-1962):
Pahlawan wanita jarang dikenal asal Sulawesi Selatan. Aktif dalam Partai Syarekat Islam Indonesia (PSII), ia ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah kolonial selama 14 bulan. Risadju terus berjuang dari sebelum kemerdekaan hingga pasca proklamasi, menjadi sasaran kolonial saat NICA kembali.
11. Rohana Kudus (Lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat):
Wartawan perempuan pertama Indonesia, digelari pahlawan nasional pada 2019. Rohana Kudus, terlahir dari keluarga priyayi, menyadari ketidakmujuran para perempuan di sekitarnya.