Asal Usul Bendungan Perjaya Martapura OKU Timur, Dibangun Masa Presiden Soeharto dan Banyak Menelan Tumbal
OKUTIMURPOS.COM- Martapura, OKU Timur - Bendungan Upper Perjaya berada di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.
Bendungan ini memegang peranan penting dalam mendukung sektor pertanian daerah Belitang.
Terletak kurang lebih 7 kilometer dari kota Martapura dan sekitar 200 kilometer dari kota Palembang, bendungan ini merupakan hasil dari pembangunan yang dilaksanakan pada era Presiden Soeharto di tahun 1991 dan selesai pada tahun 1995.
Pembangunan bendungan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas irigasi untuk pertanian. Tetapi juga menjadi sumber mata pencarian bagi masyarakat sekitar melalui kegiatan perikanan dan pariwisata.
BACA JUGA:Kapan Bendungan Perjaya Upper Komering Dibangun? Cek di Sini
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Asal-Usul Nama Daerah di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan
Bendungan Perjaya adalah bagian dari jaringan Irigasi Komering yang membendung Sungai Komering sehingga dapat mengairi daerah Komering, Macak, Belitang, Bahuga serta Mucak Kabau dan Tulang Bawang di daerah Lampung. Selain memiliki fungsi irigasi, Bendun--
Dengan saluran irigasi Bendungan Komering yang membentang sepanjang 30 kilometer, Belitang kini dikenal sebagai lumbung pangan di Sumatera Selatan.
Namun, di balik manfaatnya, Bendungan Upper Perjaya juga menyimpan catatan kelam yang membuat orang mengerutkan dahi.
Derasnya aliran Sungai Komering di Bendungan tersebut telah memakan korban jiwa.
Baik yang meninggal itu di kalangan anak-anak maupun dewasa. Orang menyebutnya sebagai tumbal, meski kata itu kurang pantas.
Insiden terbaru misalnya terjadi pada tanggal 30 Maret 2023, ketika seorang pelajar Sekolah Dasar terhanyut dan meninggal dunia akibat terpeleset di tepian sungai bendungan tersebut.
BACA JUGA:Hari ke-3, Jasat Bocah Tenggelam di Sungai Komering Ditemukan di Bendungan Irigasi Perjaya
BACA JUGA:Asal Usul Nama Martapura Ibukota OKU Timur, Ternyata Terkait dengan Jejak Sejarah Kesultanan Banjar