
Target penyelesaian konstruksi dijadwalkan pada akhir November 2023.
Salah satu inovasi yang diterapkan dalam proyek ini adalah penggunaan teknologi controlled flow excavation (CFE) dalam proses post-trenching untuk memudahkan penggalian pipa bawah laut dengan kedalaman minimal 2 meter.
Namun, proyek ini tidak tanpa tantangan. Tim di lapangan harus berhadapan dengan risiko di area pelayaran Teluk Balikpapan yang sibuk.
Sebagai langkah mitigasi, tim telah berkoordinasi dengan stakeholder setempat dan masyarakat untuk sosialisasi mengenai kegiatan instalasi pipa bawah laut.
"Dengan prinsip keberlanjutan, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini. Kami berharap ini akan mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan ketahanan energi nasional," pungkas Gunadi.(*)