Organisasi kejahatan terorganisir sering terlibat dalam kegiatan pencucian uang, yang melibatkan proses melegalkan uang yang diperoleh dari kegiatan ilegal.
Mereka menggunakan bisnis legal atau jalur keuangan yang rumit untuk menyamarkan asal-usul uang tersebut.
4, Pemerasan:
Kejahatan terorganisir juga terlibat dalam pemerasan, baik itu pemerasan terhadap individu, bisnis, atau bahkan pemerintah.
Mereka menggunakan ancaman kekerasan atau intimidasi untuk memaksa korban membayar uang atau memberikan keuntungan lainnya.
Ilustrasi pencurin kendaraan bermotor
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
5, Perampokan:
Organisasi kejahatan terorganisir dapat terlibat dalam perampokan dengan skala besar, seperti perampokan bank atau perampokan berencana yang melibatkan serangkaian aksi kriminal terkoordinasi.
Mereka menggunakan taktik dan persiapan yang cermat untuk mencapai tujuan mereka.
6, Pencurian Identitas:
Kejahatan terorganisir juga terlibat dalam pencurian identitas, di mana mereka mencuri informasi pribadi seseorang untuk tujuan penipuan atau kegiatan ilegal lainnya.
Mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan akses ke akun bank, kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya.
7, Perdagangan Senjata:
Organisasi kejahatan terorganisir juga terlibat dalam perdagangan senjata ilegal.