1, Hierarki dan Struktur:
Organisasi kejahatan terorganisir umumnya memiliki struktur hierarki yang terdiri dari pemimpin, anggota inti, dan rekrutan.
Setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab yang ditentukan dalam menjalankan kegiatan kejahatan.
BACA JUGA:Delapan Pelanggaran Terkait Pemalsuan Plat Kendaraan, Nomor 5 Bahaya Kalau Dibiarkan
2, Spesialisasi:
Anggota dalam organisasi kejahatan terorganisir sering kali memiliki keahlian atau spesialisasi tertentu dalam melakukan kegiatan kriminal.
Misalnya, ada yang bertanggung jawab untuk penyelundupan barang ilegal, sedangkan yang lain terlibat dalam pencucian uang.
3, Pembagian Tugas:
Organisasi kejahatan terorganisir cenderung membagi tugas-tugas yang spesifik kepada anggotanya. Ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko.
Setiap anggota berperan dalam bagian tertentu dari kegiatan kriminal yang dilakukan, seperti transportasi, penyimpanan, atau distribusi barang ilegal.
3, Sistem Komunikasi:
Kejahatan terorganisir sering melibatkan penggunaan sistem komunikasi yang aman, seperti enkripsi atau jaringan komunikasi terenkripsi.
BACA JUGA:Ini Dia Nopol Asli Mobil Avanza Plat Palsu, Nosin dan Noka Beda dengan STNK
Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan dan menghindari pendeteksian oleh pihak berwenang.
4, Sumber Daya Finansial:
Organisasi kejahatan terorganisir sering memiliki akses ke sumber daya finansial yang signifikan.