Penangkapan Dramatis Pelaku Pembunuhan di OKU Timur, Begini Penampakan Tersangka

Penangkapan Dramatis Pelaku Pembunuhan di OKU Timur, Begini Penampakan Tersangka

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM – Sebuah pengejaran dramatis dilakukan oleh jajaran Polres OKU Timur, terhadap   Abdul Rahman (50), pelaku pembunuhan, yang sebelumnya berhasil melarikan diri dari RSUD Martapura.

Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, bersama timnya, melancarkan operasi penangkapan di Desa Minabung, Kecamatan Rumbai, Kabupaten Lampung Tengah.

Abdul Rahman, warga Dusun IV, Desa Peracak, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, berupaya mengelabui petugas dengan mengubah warna rambutnya menjadi pirang. 

"Pelaku berusaha bersembunyi di perkebunan tebu dan sawit. Saat anggota kami melakukan penangkapan, ia kabur dan melompat ke embung, namun berhasil kami tangkap," ungkap Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal, di dampingi Kasi Humas AKP Edi Arianto.

BACA JUGA:Kabur dari RSUD, Pelaku Pembunuhan Berhasil Ditangkap di Lampung Tengah, Ubah Gaya Rambut Pirang

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Kepala Dusun, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara, Ternyata Ini Motifnya

BACA JUGA:Satreskrim Polres OKU Timur Dalami Keterlibatan Anak dan Mantu Saat Pelarian Pelaku Dari RSUD

Penangkapan ini merupakan puncak dari rangkaian pelarian pelaku yang penuh intrik. 

Setelah melakukan pembunuhan, ia sempat bersembunyi di tempat keluarga di Kabupaten Way Kanan, lalu melanjutkan pelariannya ke Bandar Lampung dan menghabiskan beberapa hari di pantai.

Selama di sana, ia bertemu keluarganya dan meminta uang untuk melanjutkan persembunyiannya.

BACA JUGA:Dikejar Polisi, Pelaku yang Kabur dari RSUD Sempat Terjun ke Embang Perkebunan Tebu

Diketahui peristiwa pembunuhan yang menggegerkan ini terjadi pada Sabtu, 28 Oktober 2023, di Dusun VI, RT 02 RW 06, Desa Peracak, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. 

Korban, Maisaroh (35), seorang ibu rumah tangga, meninggal dengan luka di kepala bagian belakang, akibat perkelahian antar dua keluarga. Konflik ini dipicu oleh perselisihan antara Maisaroh dan Abdul Rahman. 

Sumber: