Asal Usul Nama Martapura Ibukota OKU Timur, Ternyata Terkait dengan Jejak Sejarah Kesultanan Banjar
Inilah kantor Bupati OKU Timur di Martapura--
BACA JUGA:Misteri di Balik Nama Sebuah Desa Kurungan Nyawa di Kecamatan Buay Madang OKU Timur
Kota ini memiliki hubungan unik dengan Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan.
Sebuah cerita menarik dari masa Kesultanan Banjar di bawah pemerintahan Sultan Adam pada sekitar 1835 M mengaitkan Martapura dengan seorang dai muda bernama H. Jamaludin bin Azhar bin H. Mahmud.
H. Jamaludin berasal dari Martapura di Kalimantan Selatan dan beremigrasi ke Sumatera Selatan untuk mengajar di Masjid Agung Desa Tanjung Kemala.
Selama masa tersebut, Tanjung Kemala diperintah oleh Pangeran Aguscik Putra, seorang mantan Pasirah dari marga Paku Senggkunyit.
Dengan latar belakang ini, H. Jamaludin membangun hubungan dekat dengan masyarakat setempat dan bahkan menikah dengan Halimah, anggota keluarga Limas Palembang dan kerabat Pangeran Aguscik.
H. Jamaludin dikenal sebagai tokoh pendidikan dan pembawa agama Islam ke daerah tersebut.
Pengaruhnya begitu besar sehingga dia diangkat menjadi Pemangku Adat. Saat masyarakat di daerah Tanjung Kemala memutuskan untuk mendirikan perkampungan baru, bernama Kampung Hilir.
BACA JUGA:Bupati Enos Hadiri First Anniversary SMI Belitang Chapter
H. Jamaludin menyarankan agar perkampungan itu diberi nama Martapura, nama daerah kelahirannya di Kalimantan Selatan.
Usulan tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, dan dari situlah nama Martapura mulai digunakan.
Martapura Hari Ini. Dengan sejarah dan warisan yang kaya, Martapura telah berkembang menjadi pusat kegiatan di OKU Timur.
Sebagai ibukota kabupaten, Martapura memegang peran penting dalam perekonomian, pendidikan, dan kegiatan sosial di daerah tersebut.
Hubungannya dengan Kesultanan Banjar menambah lapisan keunikan dan kedalaman pada kota ini, menjadikannya salah satu tempat dengan sejarah menarik di Sumatera Selatan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: