Ada Bendungan Karangnongko Senilai Rp750 Miliar, Bojonegoro dan Sekitar Tak Bakal Kekeringan

Ada Bendungan Karangnongko Senilai Rp750 Miliar, Bojonegoro dan Sekitar Tak Bakal  Kekeringan

Bendungan Karangnongko dengan nilai 750 Miliar menjadikan kota Bojonegoro dan sekitarnya terhindar kekeringan.--

Ada Bendungan Karangnongko Senilai Rp750 Miliar, Bojonegoro dan Sekitar Tak Bakal Kekeringan 

OKUTIMURPOS.COM- PT Hutama Karya (Persero) memperoleh kontrak proyek Bendungan Karangnongko Paket 1 yang terletak di antara Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. 

Bendungan ini akan membendung sungai Bengawan Solo. Proyek senilai Rp 730 Miliar ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2026. 

Ya, bendungan ini akan berfungsi sebagai penampungan air saat kemarau, menyuplai air untuk irigasi seluas 6.900 Ha, menyediakan air baku bagi wilayah Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Ngawi, serta memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 1 megawatt.

Kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk, proyek bendungan ini memiliki kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 Juta m3. 

Selain itu, bendungan ini juga akan mendistribusikan air irigasi ke Daerah Irigasi Karangnongko Kiri dan Kanan serta Solo Valley Werken yang luasnya mencapai 62.000 Ha.

BACA JUGA:Jasat Bocah Ditemukan 100 Meter dari Pintu Bendungan Irigasi Sungai Komering, Posisi Tertelungkup

Dalam proses pembangunan, Hutama Karya akan mengimplementasikan BIM (Building Information Modeling) dengan pendekatan kolaboratif 3D. 

Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, mengatakan bahwa pembangunan ini mengedepankan mutu dan prinsip keamanan.

Dikutip dari laman Hutama Karya, Tjahjo berharap pembangunan bendungan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Di kota tembakau ini sebelumnya telah ada bendungan juga.

BACA JUGA:Kapan Bendungan Perjaya Upper Komering Dibangun? Cek di Sini

Namanya Bendungan Gerak, yang berlokasi di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Trucuk. 

Dibangun dengan pendanaan sebesar Rp.351 miliar dari Japan International Corporation Agency (JICA), bendungan ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pendukung, tetapi juga sebagai destinasi wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: