Top, Asosiasi Guru Singapura Belajar Sistem Monitoring Bencana di BMKG

Top, Asosiasi Guru Singapura Belajar Sistem Monitoring Bencana di BMKG

Sebuah delegasi dari Asosiasi Guru National Institute of Education (NIE) Singapura, yang terdiri dari guru-guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, mengunjungi BMKG.--

Top, Asosiasi Guru Singapura Belajar Sistem Monitoring Bencana di BMKG

OKUTIMURPOS.COM- JAKARTA - Sebuah delegasi dari Asosiasi Guru National Institute of Education (NIE) Singapura, yang terdiri dari guru-guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, mengunjungi BMKG Jakarta.

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Management and Leadership in Schools, yang disponsori oleh NIE Singapura.

Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperdalam pemahaman guru-guru tersebut dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika

"Kami tertarik dengan cuaca, iklim, dan gempa bumi di BMKG mengingat Indonesia dikenal rawan bencana," ungkap Tay Chye Huat, salah seorang guru.

Acara dimulai dengan penyampaian materi oleh Siskaria dari Pusat Meteorologi Publik dan Gloria Simangunsong dari Pusat Gempabumi dan Tsunami. 

BACA JUGA:Berikut Ini Prakiraan Cuaca Sumatera Selatan 28 Oktober 2023, 4 Daerah Terjadi Hujan Silakan di Cek

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca di Beberapa Aplikasi Smartphone Tidak Akurat, Berikut Ini Penjelasan BMKG

Setelah sesi tanya jawab, para guru diajak merasakan Simulator Gempa Bumi yang menampilkan guncangan seperti yang pernah terjadi di Lombok. 

Selain itu, mereka juga mendapat pelatihan mitigasi dan evakuasi mandiri saat terjadi gempabumi.

Delegasi kemudian mengunjungi ruang operasional Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dan Climatology Early Warning System (CEWS), di mana mereka mendapat penjelasan mendalam tentang sistem monitoring dan program unggulan BMKG.

Siswanto, pemandu di CEWS, menekankan bahwa BMKG memiliki produk informasi iklim yang berkaitan dengan kesehatan, seperti peringatan dini demam berdarah. 

BACA JUGA:Suhu di Arab Saudi Mencapai 44 Derajat Celcius, Kemenkes: Jemaah Haji Perlu Banyak Minum, Jangan Tunggu Haus

"Informasi BMKG kini lebih aplikatif, bukan hanya prediksi," kata Siswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: