Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Seluruh Kepala OPD Dorong Percepatan Realisasi APBD Sumsel

Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Seluruh Kepala OPD Dorong Percepatan Realisasi APBD Sumsel

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni meminta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). --

PALEMBANG,OKUTIMURPOS - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni meminta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Bina Praja, Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Palembang, Jumat (13/10/2023).

"Segera dicek betul. Tolong Pak Sekda ini dikoordinir bagaimana realisasi anggaran masing-masing OPD. Apa kendala dan masalah untuk segera dicarikan solusi," ujar Fatoni.

Sebagai tahap awal, Fatoni meminta agar para OPD dapat menginventarisir apa saja kegiatan yang tidak terlaksana dan terserap anggarannya.

Menurutnya, inventarisir ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang sudah dianggarkan namun belum terserap.

"Saya tidak ingin yang sudah dianggarkan tidak terpakai, agar anggarannya direfocusing saja. Setelah diinventarisir, Senin nanti kita sudah tahu mana saja yang tidak terserap," jelas Fatoni.

Saat ini, Pemprov sangat membutuhkan banyak anggaran untuk penanganan program prioritas.

BACA JUGA:Wujudkan Sumsel Semakin Maju, Pemprov Ajak Awak Media Bersinergi Bersama Pemerintah

Oleh karena itu, jika memang ada anggaran yang tidak terlaksana dan tidak terserap akan dialihkan untuk kegiatan lainnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga meminta para kepala OPD untuk melaporkan setiap kendala dan masalah secara berjenjang. Seperti melaporkan setiap kegiatan di grup-grup yang berkoordinasi dengan pimpinan.

"Saya minta semua kegiatan dilaporkan di grup terutama kegiatan yang harus saya tahu dan strategis," tegas Fatoni.

Dia juga mewanti-wanti kepala OPD terkait anggaran yang tidak terserap belum mencapai angka 50 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: