Terkait Impor Beras, Petani di Kabupaten OKU Timur Meradang

Terkait Impor Beras, Petani di Kabupaten OKU Timur Meradang

FOTO : DEO/OKUTPOS KECEWA : Petani di Kabupaten OKU Timur.--

MARTAPURA,OKUTIMURPOS - Terkait rencana pemerintah yang akan impor 1 Juta ton beras dari China, membuat Petani di Kabupaten OKU Timur meradang.

Pasalnya saat ini banyak petani yang masih menanam padi meskipun sedang musim kemarau panjang yang membuat sawah kering.

Salah satu Petani Padi di Desa Sukamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, Ratno mengatakan, saat mendengar berita bahwa pemerintah akan impor beras ini sama saja merusak semangat petani.

Karena dengan adanya impor beras ini dapat membuat harga beras turun. Selain itu, saat ini seharusnya pemerintah itu memberikan bantuan atau solusi, agar sawah para petani tidak kering dan bisa panen dengan hasil yang maksimal.

"Ya kenapa harus impor mas, apakah beras yang ada di Indonesia ini kurang?. Pemerintah seharusnya menyerap beras yang ada di petani, apalagi kan Provinsi Sumsel ini salah satu provinsi penghasil beras terbesar. Jadi sebaiknya pemerintah pusat melakukan penyerapan beras ke petani," katanya.

Lanjut kata Ratno, sekarang ini sebagian dari petani akan panen namun karena kondisi sawah yang banyak sawah yang terancam gagal panen. Ini yang seharusnya diatasi oleh pemerintah.

"Dampak dari kemarau panjang dan elnino ini sangat terasa bagi kami para petani. Karena sawah-sawah kami banyak yang kering. Jika menggunakan mesin sedot setelah dua hari sawah kering lagi dan mau tak mau kami harus menyedot air lagi," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, Selain Kabupaten OKU Timur, Sumsel ini ada Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin yang juga penghasil beras.

Seharusnya pemerintah itu menyerap hasil panen petani jangan impor.

BACA JUGA:Bupati Enos Ikut Upacara HUT TNI di Puslatpur

"Saya berharap pemerintah jangan impor beras. Seharusnya pemerintah melalui Bulog bisa lebih banyak menyerap hasil panen dari petani. Karena kebanyakan petani menjual hasil panennya ke pihak swasta," harapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Agus Petani padi di Kecamatan Martapura, para petani khawatir dengan adanya impor beras ini. Padahal swasembada pangan jadi kenapa harus impor.

"Karena nanti akan membuat harga gabah dan beras ketika panen menjadi anjlok. Sehingga membuat para petani merugi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: