Percepat Pemadaman Api di TPA Sukawinatan, Dua Unit Helikopter Water Bombing Dikerahkan

Percepat Pemadaman Api di TPA Sukawinatan, Dua Unit Helikopter Water Bombing Dikerahkan

. Gubernur Sumsel H Herman Deru pada Selasa (15/8) siang kembali turun kelokasi kebakaran guna memastikan jalannya pemadaman berjalan dengan lancar--

PALEMBANG,OKUTIMURPOS.COM - Tidak puas dengan hasil tinjauannya dilokasi kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan yang terletak di Jalan Noerdin Panji Kecamatan Sukarami Palembang pada, Senin (14/8) malam.

Gubernur Sumsel H Herman Deru pada Selasa (15/8) siang kembali turun kelokasi kebakaran guna memastikan jalannya pemadaman berjalan dengan lancar.

Bahkan untuk mempercepat pemadaman Herman Deru memerintahkan Kepala BPBD untuk menggunakan dua unit helikopter water bombing ke lokasi kebakaran guna pemadaman api.

Sebab setelah lima hari proses pemadaman berlangsung api kembali membesar.

"Semalam saya tinjau, saya putuskan karena hari ini belum ada hujan kita pakai Heli Water bombing. Sampai saat ini sekitar 200 kubik air lebih yang ditumpahkan kelokasi api, itu jyga belum lagi pemadaman lewat darat," jelas Herman Deru.

Herman Deru berharap turunya semua kekuatan dalam membantu proses pemadaman, Secepatnya api dapat dipadamkan.

"Dengan cara kegotongroyongan ini mudah-mudahan apinya padam dan semua potensi yang terbakar akan kita basahi. Ini akan terus kita pantau guna memastikan apinya tidak menyala lagi," tambahnya.

Herman Deru masih belum dapat memastikan penyebab terjadi kebakaran ada unsur kesengajaan atai tidak.

"Bisa jadi karena proses alam dan ilmiah di dalamnya sehingga meledak dan menimbulkan percikan api sehingga menyebabkan api membesar," imbuhnya.

Dia menyebut TPA Sukawinatan dibuka pada tahun 1996. Artinya TPA tersebut sudah ada sejak 27 tahun lalu.

"Bisa jadi proses alam ditambah lagi terik matahari sehingga timbulkan percikan api sehingga menyebabkan kebakaran," tandasnya.

Herman Deru juga mengintruksikan Walikota Palembang melalui Dinas Kesehatan untuk membagikan masker kepada warga-warga sekitar TPA.

"Saat ini para pemulung belum diizinkan masuk ke area TPA karena i bahaya bagi kesehatan mereka. "Kita upayakan api benar-benar padam sehingga tidak mencemari udara yang kita upayakan," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: