Musim Panas Meningkat, Ini Hasil Pantauan Hotspot Karhutlahbun di Wilayah Hukum Polsek Semidang Aji

Musim Panas Meningkat, Ini Hasil Pantauan Hotspot Karhutlahbun di Wilayah Hukum Polsek Semidang Aji

Para petugas dari TNI Polri melihat titik kordinat terjadinya kebakaran lahan kebun di Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji-baik-wa pribadi

BATURAJA,OKUTIMURPOS-Jajaran Polsek Semidang Aji, Polres Ogan Komering Ulu, Polda Sumatera Selatan menggelar pemantauan titik api (hotspot) pada Senin dan Selasa (7-8/8/2023).

Polsek Semidang Aji dipimpin oleh Kanit Reskrin Polsek Semidang Aji Bersama Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji dan perangkat telah menemukan titik api.

Berdasarkan dari laporan update situasi melalui Aplikasi Stop Karhutla Polda Sumsel, Hotspot berdasarkan Pantauan LAPAN Bersifat Cluster di Polda Sumsel tentang adanya titik api di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan kordinat-4.0795702, 103.928230.

Personil yang terlibat dalam kegiatan pengecekan lokasi titik api (hotspot), yaitu :

- Kanit Reskrim : AIPDA FREDY ALIB

- BHABINKAMTIBMAS : AIPDA HADI SUHENDRA

- KANIT INTEL : BRIPKA BUDIMAN

- BANIT RESKRIM : BRIPTU ERIK FERNANDO

- BABINSA : SERDA DECKY dan SERDA SULIADI

- Kasi Trantib Pemerintah Kecamatan Semidang Aji

- KEPALA DESA TUBOHAN DAN PERANGKAT

Menurut Hadi Suhendra, dari hasil pengecekan dan pemantauan titik koordinat hotspot tersebut, ditemukan titik koordinat terletak di Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu.


Titik api tersebut ternyata berasal dari lahan yang terbakar diperkirakan kurang lebih 0,4 hektar dan api telah padam. Untuk kepemilikan lahan tersebut belum diketahui identitasnya (Masih dalam Proses Penyelidikan Unit Reskrim Polsek Semidang Aji Polres OKU Polda.

“Temuan titik api ini sudah kita laporkan ke Pak Kapolres OKU pada kesempatan pertama. Selanjutnya kita terus memantau agar tak terjadi lagi kebakaran di kawasan hutan dan kebun, mengingat kondisi cuaca semakin panas saat ini,” kata Hadi Suhendra.

Sebagaimana diketahui, pada musim panas atau kemarau, memang ada kebiasaan lama masyarakat yang saat membuka kebun menggunakan istilah tebas, tebang dan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: