Ada Aura Mistis di Bukit Jambul, Macan Kumbang Tertangkap Kamera Trap

Ada Aura Mistis di Bukit Jambul, Macan Kumbang Tertangkap Kamera Trap

Kawasan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Lumut Balai, WKP Semende Darat Laut jika dilihat dari udara-download-internet

BATURAJA,OKUTIMURPOS-Hawa dingin mulai terasa ketika memasuki kawasan Hutan Lindung Bukit Jambul Asahan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

Suhunya di siang hari kisaran 16 sampai 20 derajat celcius.

Air Condition (AC) tidak laku di sini. Justeru heater (pemanas ruangan) yang dibutuhkan. Apalagi malam hari dinginnya menusuk tulang.

"Kami pakai heater. Tidurnya di sana. Di box itu," ujar Ryan Dwi Gustrianda, Ast. Manager Government Public Relation PT PGE Lumut Balai.

Box yang dimaksud adalah bekas kontainer yang dimodif menjadi tempat tidur para karyawan PT PGE (Pertamina Geothermal Energy) Lumut Balai.

Bascamp dan arena eksplorasi Panas Bumi ini berada di ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut (dpl).

Kepulan asap putih dari Panas Bumi di seputaran Hutan Lindung Bukit Jambul Asahan pun tampak jelas. Itu gemuhak, air panas.

Itu permukaan saja, bukan titik sumur persis. Yang aslinya bukan di sana, tapi tersebar di beberapa titik pengeboran.

Sekarang sudah ada 32 titik lokasi sumur eksplorasi yang menghasilkan panas bumi sebagai sumber tenaga energi listrik. Kapasitas tenaga listriknya 2 x 55 Mega Watt.

Tetapi sekarang yang sudah disalurkan ke PLN baru 1 x 55 MW.

"Saat ini menuju 55 MW yang kedua. PGE Lumut Balai beroperasi secara bisnis pada 2019," kata Ryan.

Menurut Ryan, keberadaan Energi Panas Bumi ini merupakan energi baru terbarukan. Tak terbatas waktu kapan habisnya dan terus menerus.

BACA JUGA:PGE Lumut Balai Berhasil Bangkitkan Ekonomi Warga Sekitar

Air yang ada dalam perut bumi Hutan Lindung Bukit Jambul Asahan itu dikelola dengan teknologi khusus untuk diinjeksikan/dimasukkan kembali ke perut bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: liputan