Musim Hujan Produksi Getah Turun, Petani Karet Ngeluh
Petani karet musim hujan ngeluh produksi getah menurun dan harga jual yang murah. Foto: Dwi/OKUTPOS--
SEMENDAWAI TIMUR,OKUTIMURPOS.COM - Masyarakat Kabupaten OKU Timur, khususnya petani karet, akhir-akhir ini mengeluhkan adanya cuaca tidak menentu karena peralihan musim.
BACA JUGA:Lantik 100 Anggota PPK, Sukseskan Pemilu 2024
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Semendawai Timur, hujan yang sering mengguyur daerah tersebut, sejak beberapa hari terakhir dikeluhkan para petani karet, karena membuat hasil produksi getah mengalami penurunan.
BACA JUGA:CATAT! PNS Bakal Dikurangi, Tak Lagi Terima CPNS, Pensiun diganti PPPK
Belum lagi dihadapkan dengan harga karet di kisaran Rp 8 sampai Rp 9 ribu untuk getah basah dan Rp 10 ribu untuk getah kering.
BACA JUGA:Hati-hati, Ada Modus Baru Pelaku Begal Motor, Seperti Apa
Aktivitas penyadapan karet yang saat ini sangat bergantung dengan cuaca. Jika cuaca hujan seperti saat ini, getah karet tidak dapat diambil dan berkualitas buruk lantaran bercampur dengan air. Lah lama-lama dak biso menyadap karena hujan, biasa getah cepat kerasnya, ini dak bisa, karena sering hujan," kata Anwar warga Desa Kota Tanah Kecamatan Semendawai Timur.
BACA JUGA:Jaga Kebersihan Desa dengan Bergotong Royong
Jika intensitas curah hujan terus menerus berlangsung hingga lama. Katanya, selaku petani karet ia mengaku akan merugi jika kondisi terus berlangsung dan tidak menentu dan kualitas dan produksi karet menurun "Nak makan apo bang, cuman ini lah gawe kami," katanya.
BACA JUGA:Bakal Membawa Kedamaian dan Kesuksesan, Ini Sifat Shio Kelinci Air, Imlek Tahun 2023
Hal senada di sampaikan Sanu warga lain mengakui kalau hujan terus menerus bisa mati total dan getah pun berkurang karena air meresap pada pohon karet "Jadi berkurang getahnya kalau hujan terus, dan pohon karet juga bisa mati kalau habis nyadap karet terus hujan," katanya
Ia menambahkan, kalau hujan lebat yang menjadi kendala hasil potongan karet, jadi sia-sia saja karena getah yang dipotong itu menyebar, tidak sesuai jalur potongan karet, dan karetnya pun terendam air, karena itu untuk hasil produksi berkurang di musim hujan.
BACA JUGA:2 Faktor Paling Dominan Penyebab Perceraian di OKU Timur Tahun 2022, Apa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: