Lembaga Pembina OKU Timur Gelar Silaturahmi Akbar Bersama 20 Pemangku Adat Kecamatan
Terlihat lembaga ada OKU Timur bersama pemangku ada di tingkat kecamatan. Foto: Dwi/OKUTPOS--
MARTAPURA,OKUTIMURPOSMCOM - Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur difasilitasi Dinas Kependidikan dan Kebudayaan OKU Timur melakukan kegiatan Silaturahmi akbar dan Konsolidasi bersama seluruh pemangku adat di Kecamatan yang ada di Kabupaten OKU Timur.
Dalam Konsolidasi ini ada beberapa hal yang dibahas, diantaranya tentang dan tata cara adat budaya kebiasaan yang ada di setiap desa masing-masing.
Ketua pelaksana Kegiatan Dodi Purnama yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur mengatakan, rapat Konsolidasi antar Pengurus Adat Kabupaten dan Pemangku adat Kecamatan ini merupakan pertama kali digelar di OKU Timur. Harapannya dengan Konsolidasi ini kedepan pelestarian adat budaya di OKU Timur kedepan semakin eksis dan berjalan berdampingan dengan kemajuan negara yang ada.
"Hari ini juga kita memberikan adanya dana insentif untuk para pemangku adat kita. Untuk pelestarian adat ini kedepan kita harapkan terus terjalin Sinergitas yang baik. Antara Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan dengan Lembaga adat OKU Timur. Kita juga rencanakan dan akan kita laporkan ke Pimpinan mudah-mudahan setuju, untuk mengambil semaraknya pelantikan Pemangku Adat Kecamatan akan kita agendakan dengan Momentum HUT OKU Timur," ujarnya.
Ketua Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur H. Leo Budi Rachmadi, SE menjelaskan, dalam Konsolidasi ini kita membahas dan menghimpun berbagai masukkan dari pemangku adat di Kecamatan Kabupaten OKU Timur.
Adat budaya yang sudah menjadi kebiasaan selama ini menjadi dasar kita melakukan pengadministrasi di tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Sehingga terus terlestarikan dan semakin dikenal. Dengan Keberagaman yang ada, kita tahu bersama OKU Timur Miniatur Indonesia.
"Ini bentuk keterbukaan lembaga adat di Kabupaten. Pembentukan adat di Desa itu tidak mesti orang Komering, kita lihat dominan di Desa masing-masing. Kalau di Desa itu dominan masyarakat Jawa maka ketua adatnya dari masyarakat Jawa begitu juga adat lainnya," ujarnya.
Ketua KPU OKU Timur dua periode ini juga mengucapkan Terima kasih kepada Bupati dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, atas dukungan ke Lembaga Pembina Adat, mulai dari pakaian, fasilitas lainnya.
Seperti hari ini fasilitas pertemuan akbar Konsolidasi. Ini patut diberikan Apresiasi atas perhatian dan kepedulian ini. Hari ini kita juga diberikan insentif untuk pemangku Kecamatan dan Beberapa posisi di Pengurus lembaga Adat Kabupaten. Ini diharapkan peruntukannya kelancaran operasional yang bermanfaat bagi adat di OKU Timur.
"Kita punya rencana membuat acara yang bisa mendapatkan rekor Muri, agendanya, seluruh lembaga adat dan sekolah nantinya memakai kepodang terbanyak di Indonesia ini bisa mecahkan rekor Muri," ujarnya.
Bupati OKU Timur yang diwakilkan asisten III Sutrisno mengatakan, Dengan Konsolidasi ini diharapkan Pemerintah daerah dan Lembaga Adat semakin bersinergi dalam membangun dan memajukan seni budaya. Silaturahmi dan Konsolidasi ini juga bisa menjadi wahana pengaktualisasikan berkiprrah kemajuan masyarakat dan daerah. Seni dan budaya sebagai wadah kearifan masyarakat untuk memajukan seni lokal. Jangan sampai tergerus dengan zaman.
"Kemajuan teknologi menuntut perkembangan seni mampu menyesuaikan. Maka Jika tidak akan mengalami persaingan yang tinggi terhadap pelestarian adat itu sendiri," ujarnya.
Dirinya juga mengajak agar terus bersama-sama melestarikan kerafian lokal yang ada, seperti peninggalan sejarah budaya ataupun warisan seni tak benda yang ada. Maka kami juga minta ke masyarakat agar menginformasikan dan menyampaikan jika ada seperti ini sebab tidak akan kelihatan jika ini tidak kita informasikan.
"Ini modal kuat untuk memajukan di OKU Timur bahwa kita OKU Timur banyak suku tapi tidak ada konflik. Kalau orang luar ke OKU Timur maka mereka akan mengatakan Bhinneka tunggal ika. Ini harus kita pertahankan. Tetap ingat sejarah dan terus menggali dan mencari," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan lapangan