Harga Pinang, Kopi dan Kulit Kayu Manis Anjlok, Harga Biji Coklat Naik
Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru bersama Pj Bupati Muara Enim memetik kopi di Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU).--
LUBUKLINGGAU, OKUTIMURPOS.COM – Harga tiga komoditas andalan Kota Lubuklinggau, berupa kopi, pinang, dan kulit kayu manis, anjlok.
Juanda, pengepul beberapa komoditas, seperti kopi, pinang, kulit kayu manis, dan coklat di Pasar Atas Kota Lubuklinggau, mengaku anjloknya harga komoditas ini beberap bulan terakhir.
“Barga buah pinang anjlok sejak sebulan terkahir. Sebelumnya Rp7.500 per kilogram turun drastis menjadi hanya Rp4.000 per kilogram,” kata Juanda, kepada SUMEKS.CO, Selasa, 25 Oktober 2022.
Akibat penurunan harga ini, kata Juanda, warga yang menjual biji pinang mejadi menurun.
"Selain pinang yang sedang anjlok adalah kulit kayu manis, semula Rp 40 ribu, sekarang turun menjadi Rp 32ribu per kilogram,” ungkap Juanda.
Juanda mengaku terjebak, karena sudah membeli banyak, tiba-tiba harga turun.
Diakuinya, komoditas kopi juga sedang turun. Penurunan harga kopi ini sejak sepekan terakhir. Dari harga Rp27.000 per kilogram turun hingga Rp24.000 per kilogram.
"Hari ini naik sedikit, menjadi Rp 25ribu per kilogram," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini memang bukan masa panen kopi. Yang ada masa buah sela. Puncak panen biasanya di bulan April. Harga kopi saat puncak panen berkisar Rp22.000 per kilogram.
"Biji kopi ini saya kumpulkan dari petani lokal, baik di Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara. Memang ada juga dari petani Curup, Bengkulu. Tapi saya partai kecil saja," katanya.
Dia mengatakan, tidak mengetahui kenapa beberapa komoditas tersebut harganya turun. Mungkin karena menjelang akhir tahun.
Saat ini, lanjutnya ada komoditas yang harganya sedang naik. Yakni biji coklat. Semula hanya sekitar Rp20.000 per kilogram, sekarang tembus Rp25.000 per kilogram.
"Hanya saja petani coklat di Lubuklinggau dan sekitarnya masih sedikit," pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumeks.co