Ribuan Warga Hadiri Upacara Ngaben, 125 Jenazah Disucikan
Ngaben di Desa Karang Mulya Kecamatan Semendawai Timur dihadiri ribuan undangan, upacara ini dilaksanakan 5 tahun sekali. Foto: Dwi/OKUTPOS--
SEMENDAWAI TIMUR, OKUTIMURPOS.COM – Sebanyak 125 jasad atau jenazah umat Hindu yang telah meninggal dunia dilakukan pembakaran, dalam upacara penyucian roh yang akrab dikenal Ngaben, di Desa Karang Mulya, Kecamatan Semendawai Timur, Kabupaten OKUT Rabu 14 Septemebr 2022. Dari jumlah 125 jenzah tersebut terdiri 82 jenazah orang dewasa dan 43 anak-anak.
Upacara sendiri dihadiri ribuan pengunjung baik dari umat Hindu maupun warga sekitar. I Ketut Budiase selaku Tokoh Agama Hindu setempat mengatakan, dalam upacara Ngaben ini ada beberapa tahapan yang dilalaui. Diantaranya diawali prosesi pengusungan mayat melalui Tumpeng Bade ke kuburan. Dimana Bade merupakan wadah atau tempat yang paling tinggi dilengkapi tangga.
“Setelah sampai di kuburan, maka seluruh mayat diturunkan selanjutnya dinaikan ke wadah dengan disesuaikan simbul dari keluarga atau warnanya. Ada wadah yang memakai lembu atau singa dan lain-lain selanjutnya dilakukan pembakaran,” terang Ketut.
Makna dari upacara Ngaben ini lanjut Ketut, badan kasarnya kembali ke Panca Maha Buta atau lima unsur yaitu api, tanah, air, angin dan udara. Dimana sang roh kembali ke asalnya yaitu Tuhan itu sendiri.
“Itulah inti dari prosesi Ngaben ini, setelah Ngaben selesai maka akan dilanjutkan dengan Ngerorasan atau menyempurnakan taman atau roh yang disucikan dengan didoakan oleh pendeta dan seluruh kelurganya. Ini bertujuan agar sang roh menjadi sempurna bersatu kembali kepada Sang Pencipta,” terangnya.
Sementara Nengah Hardika Panitia Ngaben mengatakan, upacara Ngaben merupakan prosesi 5 tahunan sekali, yang dilakukan umat Hindu di desanya. Pelaksanaannya hari ini dianggap merupakan hari baik berdasarkan perhitungan Suci Pandita.
"Sekitar 125 sawo atau jenazah yang disucikan," terangnya.
Menurutnya Ngaben merupakan prosesi penting bagi umat Hindu karena merupakan bentuk penghormatan dari orang yang ditinggalkan.Setelah pengabenan, abu jenazah selanjutnya akan dilarung. Larung akan dilaksanakan di Sungai.
"Upacara berlangsung semarak tidak boleh ada tangisan. Kepercayaan kami kalau menangis akan menghambat perjalanan arwah," katanya.
Ngaben merupakan upacara mengembalikan segala unsur Panca Maha Bhuta yakni lima unsur pembangun badan kasar manusia kepada asalnya masing-masing agar tidak menghalangi perjalanan Atma ke Sunia Loka untuk bertemu dengan sang pencipta.
"Karena di dalam badan manusia terdapat lima unsur, tanah, udara, api, air dan kembali ke asal atau materi yang memenuhi ruang alam semesta di Luar Bulatan Bumi (Aether)," jelasnya. (dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan langsung