PSSI Makin Dekat dengan EAFF, Shin: Kelemahan Timnas Masih Sama Sejak 1996
OKUTIMURPOS.COM. JAKARTA - Peluang PSSI untuk keluar dari federasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) makin terbuka. Induk sepakbola Indonesia tersebut sudah berkomunikasi dengan federasi sepakbola Asia Timur (EAFF).
Sebelumnya, netizen Tanah Air menginginkan PSSI untuk cabut dari AFF. Penyebabnya, karena kegagalan timnas Indonesia U-19 melaju ke semi-final Piala AFF U-19. “Sudah menyampaikan lewat sekjen (Yunus Nusi). Mereka (EAFF) senang saja kalau kita masuk,” kata ketua umum PSSI Mochamad Iriawan, Selasa 19 Juli 2022.
Kendati begitu, Iriawan menyampaikan masih mempertimbangan gabung EAFF. Ia menyampaikan perlu mempertimbangkan ada dampak buruk atau tidaknya meninggalkan AFF.
“Pastinya akan kami diskusikan dengan matang ya. Terima kasih netizen untuk sarannya karena itu bukti kecintaan kepada tim nasional kita ya,” ucapnya. “Tapi harus kami diskusikan dengan matang, karena tidak memutuskan langsung karena kami harus menghitung untung ruginya, jadi kami hitung untungnya,” imbuhnya.
Sementara itu pelatih Shin Tae Yong menuturkan Timnas Indonesia masih memiliki kelemahan yang sama selama bertahun-tahun menurut pelatih Shin Tae-yong.
Menurut pengamatan juru taktik berusia 52 tahun, ada satu hal mendasar yang tampak tidak mengalami perubahan dari era ketika dirinya masih sebagai pemain. Hal itu diutarakan Shin Tae-yong berdasarkan pengalamannya pernah menghadapi Indonesia di Piala Asia 1996.
Saat itu, ia bermain sebagai gelandang Korea Selatan dan sukses mengalahkan Skuad Garuda dengan skor 4-2. Dalam wawancaranya dengan kanal YouTube Sport77 Official, Shin Tae-yong ditanya mengenai pengalamannya menghadapi Indonesia dan diminta untuk mengungkapkan apa yang telah berubah dari timnas sejak saat itu.
“Menurut saya hampir sama saja. Jadi, pada 1996, saya pertama kali datang ke Indonesia. Saya melihat fisik pemain Indonesia lemah dan gaya permainannya dibagi menjadi dua,” kata coach Shin, sapaan akrabnya.
“Artinya terbagi dalam dua bagian di lapangan. Lima pemain bertahan dan lima pemain menyerang. Gaya bermainnya seperti itu,” jelasnya.
Karena mengetahui ada yang tidak berkembang dari kualitas timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan bahwa itu menjadi salah satu tantangan bagi dirinya untuk memperbaiki kelemahan pasukan Merah Putih di era modern ini.
“Untuk itu, saya berusaha mengubahnya dan para pemain saat ini banyak mengalami perubahan dan para suporter juga merasakannya sama seperti itu,” lanjutnya.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong sejak 2020, timnas Indonesia memang mengalami progres yang cukup bagus. “Itulah yang saya tahu sampai saat ini,” kata dia.
Selepas menjadi finalis Piala AFF 2020, coach Shin sukses membawa Indonesia lolos ke Piala Asia edisi 2023 yang merupakan pencapaian pertama setelah lama absen sejak 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id