Proses handover ini merupakan bagian dari strategi besar transfer knowledge antara tenaga ahli Tiongkok dan SDM Indonesia dalam pengoperasian kereta cepat berteknologi tinggi.
Keberhasilan personil Indonesia dalam mengambil alih sejumlah fungsi operasional dan teknis secara mandiri menjadi bukti bahwa peningkatan kapasitas SDM nasional berjalan efektif.
Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan sistem transportasi modern secara berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terhadap proses perawatan dan handover yang sedang berlangsung. Ini menjadi bukti bahwa kesiapan infrastruktur dan SDM nasional yang kompeten harus berjalan seiring demi menjaga standar keselamatan operasional Whoosh,” tutup Eva.
Depo Tegalluar berlokasi sekitar 3 km dari Stasiun Tegalluar Summarecon, dengan luas area mencapai 556.847 m².
Terdapat 14 bangunan penting di dalamnya, mencakup Joint Workshop untuk perawatan sarana, Operation Control Center (OCC), ruang pelatihan masinis, area stabling, hingga dormitory bagi personil teknis.